PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Dalam rangka meminimalisir resiko Kehilangan uang tunai yang sering terjadi di lingkungan pondok pesantren, MTs Syarifah Hidayatullah sebagai sekolah yang memiliki basic pondok pesantren membuat terobosan terbaru dalam penggunaan uang dengan menggunakan kartu santri.
Disampaikan Kepala MTs Syarifah Hidayatullah Sugeng Fatkhuniam kepada Radarpekalongan.id bahwa terobosan ini menjadi salah satu alternatif yang bisa sangat bermanfaat bagi santri dan orang tua santri. Dimana kemananan uang lebih bisa terjaga dan bisa mengontrol penggunaan uang saku yang diberikan oleh orang tua.
“Cukup sering ya terima laporan, karena memang santri disini usia masih remaja jadi pengawasan terhadap barang sendiri kurang, serta juga ada keluhan juga dari orang tua siswa yang menyampaikan anaknya boros dan sebagainya,” ungkap Sugeng.
Baca Juga:Bagaimana sih Caranya Menumbuhkan Percaya Diri ?SD Kradenan 01 Totalitas Jalankan Program Sekolah Penggerak.
Berangkat dari hal tersebut, MTs Syarifah Hidayatullah bekerjasama dengan BSI meluncurkan kartu santri yang ditargetkan mulai bisa digunakan pada bulan November mendatang. Dan penggunaan kartu santri hanya bisa digunakan di lingkungan pondok pesantren saja.
“Kita memang usahakan secepat mungkin, kartu yang diberikan semacam ATM, dan nanti ornag tua yang langsung mengisi di bank-bank yang mereka gunakan. Dan penggunaan kartu memiliki batas limit yaitu kisaran 10.000-15.000 perhari sehingga siswa akan lebih terkontrol kita menggunakannya. Saat ini masih dalam proses jual beli pemenuhan kebutuhan santri saja, namun kedepan rencananya akan diperluas hingga pembayaran sekolah,” imbuhnya.
Terobosan ini mendapatkan dukungan penuh dari orang tua siswa, meskipun tidak menampik beberapa yang masih bingung. Namun sekolah akan memberikan pengarahan terkait penggunaan kartu santri tersebut.
“Selain digunakan di dalam lingkungan sekolah, kartu tersebut juga bisa melakukan tarik tunai apabila ada kebutuhan santri yang tidak tercover di sekolah atau harus membeli diluar lingkungan pondok pesantren maka santri/ siswa bisa tarik tunai dengan limit yang sudah ditentukan,” terang Sugeng.
Pihaknya berharap, dengan terobosan-terobosam baru yang dilakukan oleh MTs Syarifah Hidayatullah ini bisa mematahkan image santri ketinggalan zaman. Karena justru saat ini santri menjadi manusia yang aoket komplit yaitu perkembangan zaman mengikuti dan ilmu agama mumpuni.(mal).