“Penelitian 2016 yang dilakukan peneliti Harvard itu memiliki sampel yang cukup besar. Ada 30 ribu pria yang diteliti dan diikuti selama 20 tahun, sehingga buktinya lumayan kuat,” lanjut @ProfesorZubairi.
Berikut ini publikasi lengkap hasil penelitian ilmuwan Harvard Medical School tentang hubungan antara ejakulasi dengan risiko kanker prostat, sebagaimana dilansir dari laman resmi Harvard Medical Shool, dalam publikasi berjudul Ejaculation frequency and prostate cancer (Frekuensi Ejakulasi dan Kanker Prostat) :
Frekuensi Ejakulasi dan Kanker Prostat
Meskipun pentingnya kanker prostat, penyebabnya tetap tidak diketahui. Para ilmuwan mengetahui bahwa genetika memainkan peran yang kuat, dan mereka memiliki bukti kuat bahwa pola makan dan faktor gaya hidup lainnya juga penting.
Baca Juga:Melihat Kepedulian Polsek Pekalongan Utara Bagikan Nasi Gratis untuk Warga Terdampak BanjirDandim Pekalongan bersama Forkompinda, Ketua Persit, dan Ketua TP PKK Berikan Bantuan ke Pengungsi Banjir
Karena prostat adalah organ reproduksi yang menghasilkan cairan untuk ejakulasi, para peneliti telah lama bertanya-tanya apakah faktor seksual memengaruhi risiko pria terkena kanker prostat, tetapi studi Harvard memberikan kabar baik bagi pria yang aktif secara seksual.
Studi ejakulasi Harvard
Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan telah mengumpulkan informasi tentang sekelompok besar sukarelawan sejak 1986. Semua pria adalah penyedia layanan kesehatan, termasuk dokter gigi, apoteker, dokter hewan, dokter mata, dokter mata, dan ahli penyakit kaki.
Pada tahun 1992, 29.342 pria antara usia 46 dan 81 tahun memberikan informasi tentang jumlah rata-rata ejakulasi per bulan pada usia dewasa muda (usia 20-29), usia paruh baya (40-49), dan pada tahun terakhir.
Ejakulasi termasuk hubungan seksual, emisi nokturnal, dan masturbasi. Para relawan memberikan data kesehatan dan gaya hidup yang komprehensif setiap dua tahun hingga penelitian selesai pada tahun 2000.
Para ilmuwan tidak menemukan bukti bahwa ejakulasi yang sering menandai peningkatan risiko kanker prostat.
Faktanya, kebalikannya benar: Frekuensi ejakulasi tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko.
Dibandingkan dengan pria yang melaporkan 4-7 ejakulasi per bulan sepanjang hidup mereka, pria yang ejakulasi 21 kali atau lebih dalam sebulan memiliki risiko kanker prostat 31% lebih rendah. Dan hasilnya bertahan hingga evaluasi statistik yang ketat bahkan setelah faktor gaya hidup lain dan frekuensi pengujian PSA diperhitungkan.