Belajar dari Houtman Zainal Arifin, Office Boy yang Sukses jadi CEO Citibank

Belajar dari Houtman Zainal Arifin, Office Boy yang Sukses jadi CEO Citibank
Houtman Zainal Arifin, oofice boy yang sukses menjadi CEO Citibank Indonesia. (sumber foto: https://arihariyantoblog.files.wordpress.com/)
0 Komentar

Houtman tak pernah lelah berikhtiar dan terutama belajar. Saat akhirnya diterima sebagai office boy di Citibank, dia tak malu belajar ke petugas photocopy kantor sambil membantunya. Kualitasnya sebagai pembelajar terus dia tunjukkan, tak puas dengan kemampuan yang ada.

Salah satunya saat Houtman penasaran dengan kegiatan training yang sering dilakukan di kantornya untuk para karyawan. Sebagai office boy, dia memang tidak dianggap oleh Training Officer –nya, tetapi Houtman bergeming. Setiap hari dia menyempatkan diri menguping dari luar ruangan, sambil mencatat semua materi. Lama-lama Training Officer pun kesal dan menyuruhnya masuk dengan kasar. “Pengumuman, dia tidak terdaftar sebagai peserta training dan tidak akan diuji,” katanya.

Houtman pun marah, dia merasa sudah menjadi peserta training, sehingga harus diuji juga. Dia sebetulnya sadar, kemampuan Bahasa Inggrisnya nol, pun saingannya bukan main, dari berbagai universitas terkemuka, nasional maupun internasional. Tetapi semangat belajar dan keinginannya sukses mengalahkan itu semua. Dia bertekad untuk lulus sebagai pembuktian diri.

Baca Juga:Puisi Hujan Agus WidionoMau Trip Jejak Arkeologis Jawa Kuno, Yuk Wisata ke Batang

Benar saja, dari 34 peserta training, Houtman pun lulus dan bahkan masuk empat besar terbaik. Maka pada tahun 1978 dia dikirim ke Eropa. Selepas itu, dia akhirnya diangkat menjadi karyawan. Sebuah loncatan yang tak lazim, bagaimana mungkin seorang office boy bisa menjadi karyawan sebuah bank ternama.

Semangatnya belajar plus kepeduliannya pada sesama pun membuat karirnya melesat. Puncaknya adalah 19 tahun setelah bekerja di Citibank, Houtman menduduki jabatan tertinggi di Citibank Indonesia, yakni sebagai Vice President alias CEO. Totalitas mimpi, totalitas belajar, ikhtiar, dan kepeduliannya telah menghantarkan Houtman pada posisi puncak, sebuah jabatan yang memecahkan rekor. Sulit untuk mencari padanannya di era sekarang, seorang yang masuk sebagai office boy, kaluar dari perusahaan dengan posisi tertinggi di perusahaan tersebut.

Sebuah lompatan yang bagi banyak orang dianggap sebagai mission impossible. Karena Houtman yang menjadi Vice President itu memulai karir dari nol, menjadi pegawai rendahan.

Tetapi nyatanya Houtman mampu melawan kemustahilan sekaligus mungkin memecahkan rekor jenjang karir paling fenomenal di Indonesia. Dia adalah contoh nyata dari ungkapan From zero to hero. Dari bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa menjelma menjadi orang besar. Perjalanan hidupnya benar-benar menyentuh dan layak jadi rule model bagi anak-anak papa yang serba terbatas akses dan sumber daya tetapi memimpikan kesuksesan di masa depan.

0 Komentar