Ajak Gunakan Gawai Untuk Gali Pengetahuan Positif

Ajak Gunakan Gawai Untuk Gali Pengetahuan Positif
Ilustrasi foto Tirto.ID
0 Komentar

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id -Pemerintah kota Pekalongan melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan setempat terus berupaya mengejar target dalam meningkatkan minat baca masyarakat sekaligus mendongkrak capaian kunjungan perpustakaan melalui roadshow literasi.

Berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Bunda Literasi kota Pekalongan.Berdasarkan data, dari rentang 0-3, literasi numerasi Kota PeKalongan di tahun 2021 mencapai angka 1.83 dan literasi baca mencapai 2.63.

Dengan melihat capaian tersebut, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus), Muhammad Sahlan melalui kepala bidang perpustakaan, Ismanto melakukan evaluasi dan upaya berkelanjutan untuk dapat masuk ke dalam 20 besar tingkat provinsi di tahun 2022 ini.

Baca Juga:Merdeka Belajar Jadi Projek BersamaUkir Prestasi Lewat Produk Kewirausahaan

“Merupakan usaha dari bunda literasi yang membantu dinarpus untuk meningkatkan minat baca dan kebiasaan membaca sedini mungkin, agar tidak ada lagi anak Indonesia ketinggalan dalam pengetahuan karena hanya tidak mau membaca,” terang Ismanto.

Sementara itu, Bunda Literasi Kota Pekalongan, Inggit Soraya mengungkapkan bahwa literasi tidak hanya berhubungan dengan kegiatan membaca dan menulis saja, di zaman teknologi seperti saat ini lingkup literasi semakin berkembang.

Literasi juga bisa dilihat bagaimana kemampuan anak dapat mengumpulkan informasi dan ilmu pengetahuan dari berbagai macam sumber, salah satunya yang masih sangat digemari generasi milenial yaitu gawai.

“Karena saat ini anak lebih tertarik dengan gadget, sehingga peran guru dan orang tua harus intens mensosialisasikan kepada mereka, bahwa lewat media itu mereka juga bisa mendapat literasi dengan membaca, mungkin dengan browsing untuk keperluan yang dibutuhkan terutama keperluan yang bermanfaat dan arahnya positif,” tandas Inggit.

Lebih lanjut, Inggit menghimbau agar tenaga pendidik dan keluarga bisa memberikan pendampingan dan perhatian lebih, agar gawai tidak salah gunakan untuk menjelajah dunia maya untuk mencari hal yang negatif, sebab jika hal tersebut terjadi akan sangat berpengaruh bagi masa depan.

“Di usia pelajar, mereka masih mencari jati diri, kita sebagai orang tua bisa terus mengarahkan dan mendampingi anak-anak dalam menggunakan gadget,” pungkasnya.(mal).

0 Komentar