ASN Pemkab Pekalongan Masuk 5 Penulis Karya Ilmiah Terbaik BAPETEN

ASN Pemkab Pekalongan Masuk 5 Penulis Karya Ilmiah Terbaik BAPETEN
ASN RSUD Kraton Heryani dan dua rekannya masuk lima penulis karya ilmiah terbaik BAPETEN 2022. (Dok RSUD Kraton)
0 Komentar

KAJEN,Radarpekalongan.id – Heryani ST M.Si bersama dua rekannya, yaitu Dr Choirul Anam M.Si dan Ari Dwi Reskianto S.Tr.Kes (Rad) berhasil menorehkan prestasi sebagai salah satu dari lima penulis karya ilmiah terbaik dalam kompetisi karya ilmiah yang diselenggarakan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) tahun 2022.

Ketiganya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Pekalongan yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton.

Karya ilmiah Heryani bersama dua rekannya tersebut berjudul “Analisis Korelasi Komposisi Thorak dengan Dosis Radiasi yang Diterima Pasien pada Pemeriksaan CT Scan Thorak”.

Baca Juga:Usulan UMK Kabupaten Pekalongan 2023 Rp 2.247.345,90Rumah di Griya Rahma Bojong Terbakar

Yani, begitu sapaan Heryani, yang merupakan pejabat fungsional fisikawan medis dan mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit (IPSRS) RSUD Kraton itu berharap penelitian yang dilakukan dan karya ilmiah yang disusun dapat bermanfaat, terutama di bidang radiologi.

Penghargaan lima pemakalah dan penulis karya ilmiah terbaik diterimakan dalam acara Seminar Nasional SIINTAN BAPETEN pada Bidang Inovasi Implementasi Optimisasi Proteksi dan Keselamatan Radiasi Tahun 2022 di Gedung BAPETEN, Rabu (30/11/2022).

Empat pemakalah terbaik lainnya yaitu dari RS Gading Pluit Jakarta, RS Indirati Solo Baru, RSUP Kariadi Semarang, dan RS Mayapada Jakarta.

“Penelitian tentang hubungan komposisi penyusun thorak dengan dosis yang diterima pasien pada pemeriksaan CT scan thorak perlu dilakukan sebagai upaya dalam memperkirakan dosis yang akan diterima pasien secara lebih akurat dalam pemeriksaan CT scan thorak berdasarkan ukuran dan komposisi dari penyusun thorak,” tutur Yani.

Dengan demikian, lanjutnya, diharapkan fisikawan medik ataupun praktisi lainnya baik dokter spesialis radiologi maupun radiografer dapat mengevaluasi pemilihan protokol pemeriksaan CT scan thorak untuk mendapatkan citra radiograf yang optimal dengan mempertimbangkan dosis radiasi pasien serendah mungkin.

Dijelaskan, dalam penulisan karya ilmiahnya, Yani dan rekan-rekan menggunakan metode berupa citra 100 pasien dalam format digital imaging and communication in medicine (DICOM) dari pemeriksaan CT scan thorak dari bulan Januari-Desember 2021.

Citra pasien diproses secara otomatis menggunakan software Matlab dengan script segmentasi CT number untuk menghitung luas dari jaringan lunak, tulang dan udara dalam thorak dan dengan menggunakan software IndoseCT 20b-alpha untuk membaca nilai CTDIVol, DLP, panjang scan dari dicom header dan menghitung nilai Deff, Dw, SSDE dan dosis efektif.

0 Komentar