BATANG – Senyum merekah terlihat dari raut muka Siami (79). Nenek yang berdomisili di Dracik Kampus Proyonanggan Selatan ini senang dapat mengikuti wisuda dari Sekolah Tangguh, Selasa (6/12/2022) di Gedung Pramuka Batang.
Diakuinya ia senang, bisa memakai toga dan atribut wisuda seperti yang ia kenakan. Karena seumur hidupnya ia belum pernah merasakan wisuda.
“Tadinya saya biasa saja, tapi senang juga dapat wisuda seperti ini. Tadi cucu juga ngasih selamat ke saya karena sudah berhasil diwisuda di sekolah lansia ini,” ujar nenek yang sudah menjadi penjual rujak selama 40 tahun ini.
Baca Juga:Lolos Administrasi, 368 Peserta Ikuti CAT Seleksi PPK KPU BatangRindu Harry Potter? Serial Fantasi Netflix, Wednesday Bisa Jadi Obat Kangen
Diakuinya dengan sekolah ini, ia punya kegiatan baru dan bisa punya waktu khusus untuk bertemu teman-teman sebayanya.
Hal yang sama juga turut dituturkan oleh Kusnan Riyanto (74). Wisudawan teraktif Sekolah Tangguh ini senang, karena lansia turut mendapatkan perhatian dari pemerintah. Dengan ini ia dan kawan-kawannya tak merasa terisolir dari lingkungan sekitar.
“Semula kami merasa terisolir dari masyarakat dan pemerintah. Apalagi juga kami ini datang dengan status golongan 4b. Di sini bukan golongan PNS ya, tetapi singkatan dari Beser, Bengong, Budhek dan Bungkuk. Tapi bisa dilihat sekarang kualitas hidup kami meningkat, berkat bimbingan PLKB Kecamatan dan Sekolah Lansia,” kata Kusnan.
Dikatakannya, dengan berbagai materi yang disampaikan dengan apik dan sabar, membuat ia dan lansia lainnya bisa menyerap materi. Sehingga pola makan dan kehidupan sehari-hari jadi semakin terencana. Bahkan jika diizinkan ia pun ingin mengikuti kembali Program Sekolah Tangguh ini.
“Materinya yang disampaikan seputar kesehatan, keagamaan dan lainnya. Sangat menarik dan bermanfaat bagi kami. Sebenarnya kami ingin mengikuti kegiatan ini, hanya saja banyak yang antusias. Sehingga kami harap program ini bisa menyasar lansia lain karena sangat bermanfaat. Kemarin banyak yang tidak bisa ikut karena telat mendaftar,” imbuhnya.
Kepala DP3AP2KB Batang, Supriyanto menjelaskan, langkah ini menjadi perhatian berjenjang dari pemerintah ke masyarakat. Dari mulai usia balita dan lansia terus dibina dan diedukasi terkait kesehatan, spiritual dan lainnya. Hingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para lansia.