BATANG – Dunia tata rias di Indonesia makin berkembang dengan banyaknya Make Up Artist (MUA) baru. Hal ini tentunya perlu disikapi secara positif, salah satunya bagi Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Cabang Batang, dengan menggelar workshop make up di Pendopo Kantor Bupati Batang, Rabu (7/12/2022).
Para perias pengantin pun dituntut untuk punya banyak skill untuk menghasilkan make up pengantin terbaik. Khususnya di tengah persaingan dunia bisnis tata rias.
BATANG, AYOSEMARANG.COM- Bisnis rias pengantin di Kabupaten Batang memang cukup menggiurkan, namun dengan fenomena make up artis (MUA) yang lagi marak di undang oleh masyarakat menjadi kompetitor yang cukup ketat. Agar bisa bersaing Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Melati Cabang Batang menggelar workshop make up artis (MUA) di Pendopo Kantor Bupati Batang, Rabu 7 Desember 2022.
Baca Juga:Warga Kalipucang Wetan Tegas Tolak Pembangunan Masjid Nur SaidPMI Batang Salurkan Donasi Masyarakat Batang ke Korban Gempa Cianjur
“HARPI dan MUA itu, kompetensinya berbeda. Kami tidak hanya bisa make up tapi juga harus bisa nyanggul, bisa tata upacara pengantin,” ujar Ketua HARPI Melati Cabang Batang, Anik Tsaniati. Disebutkannya, HARPI melati Batang memiliki standar harga untuk rias pengantin. Dimana harga paling murah dipatok mulai Rp 2 juta. Sedangkan untuk harga termahal bisa mencapai Rp10 Juta atau lebih.
“Standarisasi harga tidaklah baku, karena semua akan dikembalikan kepada kualitas periasnya sendiri.Make up untuk pengantin saja itu dikisaran Rp 2 juta hingga paaling mahal Rp 10 juta,” imbuhnya. Menurutnya, perias dibayar murah karena kompetensinya. Begitupula dibayar mahal karena punya kompetensi yang layak dijual mahal. Pihaknya sadar, dalam bisnis yang namanya persaingan itu wajar. Namun ia berharap semuanya bisa bersaing secara sehat. “Tetapi Insya allah Harpi menjadi jembatan tata rias pengantin di Batang diberikan rizki semuanya,” harapnya. (nov)