Kisah Aurel Menekuni Dangdut Bahasa Jawa
Latar belakang Aurel sendiri cukup unik dan menarik, sebelum terjun ke pentas musik dangdut. Gadis Malang ini awalnya justru dikenal saat memenangkan lomba melafalkan ayat-ayat suci Al-Quran (Qori’) mewakili Provinsi Jawa Timur di ajang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ).
Aurel adalah anak pasangan Usep Hidayat dan Siti Muntama. Niatnya menekuni dangdut awalnya sempat ditentang keras oleh sang ayah. Namun Aurel kemudian bisa meyakinkan orangtuanya dengan mencari rezeki dari panggung ke panggung di Jawa Timur.
Usep pun luluh dan merestui jalan hidup yang dikehendaki Aurel. “Selama niat kita baik, termasuk untuk membanggakan orang tua, yakin saja orang tua pasti akan merestui,” kata Aurel mengenang awal ia merintis karir di panggung musik.
Baca Juga:SMK NU Lamongan Jadi Sasaran Pelaksanaan Wawasan KebangsaanKodim Klungkung Panen Demplot Padi di Desa Gelgel
Nama Aurel perlahan semakin dikenal di kalangan pecinta dangdut. Para penggemar Aurel pun menyebut dirinya sebagai Uwel Lover. Mereka tidak hanya menyukai suara Aurel yang merdu, tetapi juga karakternya yang sangat sopan ke penggemarnya.
Kiprah Aurel di ibu kota ditandai dengan kemunculan single perdana berjudul “Lemah Teles” yang diciptakan oleh Vicky Prasetyo. Suara merdu Aurel di single “Lemah Teles” ini bahkan menjadi soundtrack di Sinetron RT Kampung Ambyar, MNCTV.
Tak berhenti sampai disitu, Aurel kemudian meluncurkan single baru lain yang berjudul “Tamu Kondangan”. Dalam lagu Tamu Kondangan, Aurel Oktavia kembali menggunakan bahasa Jawa.
Lirik lagu Tamu Kondangan sendiri menceritakan tentang kisah perempuan yang hancur karena ditinggal nikah tiba-tiba oleh kekasihnya. Tanpa ada kabar, tahu-tahu ia mendapat undangan dari kekasihnya yang hilang dengan wanita lain.
“Banyak generasi muda yang menikmati dan menyukai musik berbahasa Jawa sebagai media ekspresi rasa dan emosi mereka. Jadi wajar kalau single lagu saya juga banyak mengambil tema yang bisa mewakili perasaan anak muda kita,” tutur Aurel.
Aurel pun optimis dengan popularitas lagu berbahasa Jawa ini akan terus terdongkrak. Mengingat sudah terbentuknya kelompok penggemar musik berbahasa Jawa seperti Sobat Ambyar. “Realitas ini pula yang menyuntikkan semangat buat penyanyi wajah baru seperti saya. Lagu-lagu berbahasa Jawa harus eksis dan mapan,” ujar Aurel.