PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Masa pandemi Covid yang telah berlangsung cukup lama ini tak menyurutkan semangat Guru dan Tenaga Administrasi SMPN 1 Sragi untuk berbenah diri melalui Gerakan Literasi.
Melalui Gerakan Pasti Baca Pasti Bisa yang merupakan bagian dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ini para Guru dan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) melakukan kegiatan membaca secara terprogram.
Disampaikan Kepala SMPN 1 Sragi Margiati SPd MPd Program Sekolah yang sudah berjalan sejak Agustus tahun ini disambut antusias oleh para Guru. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah pengunjung dan peminjam buku di Perpustakaan SMPN 1 Sragi selama dua bulan terakhir ini.
Baca Juga:Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMPP Gelar Share Knowledge di RAM NU Masyitoh 24SDN Kradenan 04 Lakukan Gelar Karya Perdana
“Program Gerakan Literasi Sekolah Pasti Baca Pasti Bisa ini kami canangkan dalam rangka meningkatkan minat baca warga Sekolah, khususnya Guru. Guru adalah sosok panutan yang harus senantiasa membekali diri dengan pengetahuan dan wawasan yang luas dan terupdate. Maka, konsistensi untuk membaca buku ini menjadi sangat penting dan urgen bagi Guru untuk meningkatan profesionalitas mereka,” ungkap Margi.
Agar pelaksanaan Gerakan Pasti Baca Pasti Bisa ini berjalan dengan terprogram dan terarah, Sekolah membentuk Tim Khusus untuk mengawal keterlaksanaan program. Kepala Sekolah juga sering berkonsultasi dengan Pengawas Bina agar program bagus ini mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.
Menurut Margi, Gerakan Literasi Sekolah ini cukup unik. Karena sebelum memulai membaca, Guru dan TAS membuat semacam target masing- masing dalam menentukan jumlah waktu baca untuk sebuah buku. Target itu akan dievaluasi oleh tiap – tiap Guru dibantu Petugas Perpustakaan. Guru yang tidak bisa mencapai target akan memperbaiki pola bacanya di bulan selanjutnya.
Tidak sekadar membaca, Guru dan TAS juga kami harapkan mampu melakukan kegiatan desiminasi hasil bacanya melalui kegiatan bedah buku. Dalam kegiatan bedah buku nanti Guru atau TAS secara bergiliran akan menyampaikan hasil bacaannya kepada Bapak Ibu lain. Hal ini selain bermanfaat bagi Guru lain selaku pendengar juga sebagai ajang mengasah kemampuan komunikasi multi arah bagi Guru.
Ke depan program ini akan kami tingkatkan dengan melibatkan seluruh Siswa. Dengan demikian Gerakan Literasi Sekolah bukan hanya sekadar gerakan wacana, tetapi benar-benar menjadi budaya baca tulis yang bernilai positif untuk SMPN 1 Sragi. Selain itu, kami juga berharap agar Pemerintah memberi perhatian serius terhadap Gerakan Literasi Sekolah melalui penyediaan buku-buku bermutu di Sekolah secara mudah dan murah agar daya baca insan pendidikan makin tergairahkan. (mal).