Dikatakan, keluarga itu dulu berdomisili di Jakarta. Tatkala suaminya sakit, baru pindah ke desa lagi. “Dulu dia orang sukses di Jakarta, terus sakit akhirnya pindah ke sini. Saya juga kerap bolak-balik ke sekolah untuk pengambilan nomor saat mau tes. Biasa minta keringanan pihak sekolah,” imbuhnya.
Diakuinya, hampir setiap anak Dwi akan mengikuti tes, pihaknya selalu yang melakukan pengambilan nomor tes. Karena memang secara adminstrasi, bermasalah karena belum lunas membayar uang sekolah. (had)