Tumbuhan mangrove adalah salah satu sumberdaya alam yang banyak di temukan di pesisir pantai, termasuk pesisir pantai kota Pekalongan. Beberapa jenis tanaman mangrove yang dikenal luas adalah Api api (Avecenia Marina), Pedada (Soneratia Sp) dan Rhizopora Sp. Mangrove memiliki beragam manfaat penting dalam perikanan yaitu sebagai tempat pembesaran ikan ikan kecil, udang atau hewan air lainnya, perlindungan dari gempuran ombak, mencegah abrasi, dan menjaga kesuburan perairan di sekitar pantai. Akar mangrove yang kuat sangat mendukung ekosistem sekitar pantai sehingga sering pula menjadi lokasi wisata alam yang menarik. Masyarakat pada daerah tertentu juga memanfaatkan buah mangrove untuk dibuat sirup maupun makanan kecil yang memiliki nilai ekonomis. Namun ternyata terdapat potensi lainnya dalam tumbuhan mangrove yang juga tidak kalah penting terutama untuk bidang perikanan. Daun mangrove memiliki manfaat untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan udang maupun ikan. Beberapa penelitian terakhir menunjukan bahwa pemberian daun mangrove mampu memberikan efek positif pada hewan air yang dibudidayakan berupa naiknya nilai pertumbuhan. Penelitian lainnya juga memperlihatkan bahwa daun mangrove juga mampu menghambat perkembangan bakteri Vibrio dan Aeoromonas yang merupakan bakteri penyebab penyakit pada ikan dan udang. Salah satu jenis mangrove yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya perikanan adalah mangrove jenis api api atau Avecenia. Pada daun api api terdapat zat aktif berupa Flavonoid, Steroid dan Tannin. Keempatnya merupakan zat yang berperan sebagai antimikroba dan antioksidan. Anti mikroba dapat melindungi hewan dari serangan bakteri, sedangkan antioksidan mampu mencegah kerusakan sel dalam tubuh. Zat aktif tersebut jika dikonsumsi oleh ikan dan udang dengan kadar yang cukup mampu melindungi hewan budidaya dari penyakit dan sekaligus meningkatkan nafsu makannya. Flavonoid bekerja dengan cara memperbaiki saluran pencernaan sehingga penyerapan makanan menjadi lebih tinggi. Flavonoid juga dikenal sebagai anti radang yang dapat mempercepat penyembuhan luka pada tubuh. Selanjutnya Steroid dan Tannin memiliki fungsi melindungi tubuh dari serangan penyakit baik jamur, bakteri dan organisme penganggu pada saat budidaya. Kondisi tersebut mendukung udang untuk tumbuh dengan sehat selama proses pemeliharaan. Tidak hanya itu, terdapatnya kandungan vitamin dalam mangrove juga memberikan peranan penting untuk kesehatan udang. Vitamin membantu proses pembentukan sel sel baru sehingga tubuh udang dapat berkembang dengan baik. Beberapa kondisi di atas menunjukan bahwa penambahan daun api api ke dalam pakan selain baik untuk pertumbuhan juga dapat memperbesar peluang hidup udang saat dipelihara dalam tambak. Pemanfaatan daun api api ini tergolong mudah, sehingga masyarakat dapat mengaplikasikan dengan baik. Rebus daun mangrove secukupnya dalam air mendidih kemudian didiamkan sampai dingin. Selanjutnya air rebusan daun mangrove di semprotkan ke dalam pakan ikan atau udang secukupnya. Pakan yang sudah bercampur daun api apai dapat segera diberikan pada hewan yang dibudidayakan. Masyarakat juga dapat memilih cara liannya berupa penambahan dengan serbuk daun api apai. Daun mangrove yang telah dikeringkan, kemudian ditumbuk halus. Langkah selanjutnya hanpir sama dengan sebelumnya, dimana serbuk daun mangrove ditambah air sedikit kemudian disemprotkan pada pakan. Sebenarnya masih banyak potensi daun mangrove jenis lainnya, yang belum diketahui sehingga penelitian tentang pemanfaatan mangrove harus lebih diitngkatkan. Penelitian tentang pemanfaatan daun api api telah dilaksanakan di Laboratorium Air Payau dan Laut , Slamaran oleh mahasiswa Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan, Universitas Pekalongan. Hasil penelitian tersebut juga memperkuat potensi daun api api sebagai penyokong kegiatan budidaya perikanan. Melihat hal ini, marilah kita mengoptimalkan pemanfaatan daun mangrove sebagai salah satu sumberdaya alam di pesisir pantai untuk meningkatkan produktivitas budidaya perikanan yang lebih baik.