KAJEN,Radarpekalongan.id – Ratusan anak di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2022 ini masih bergelut dengan persoalan stunting. Guna mengatasi persoalan anak stunting, Koramil Wonopringgo jadi bapak asuh anak stunting.
Anak yang mengalami stunting ialah AM (4), anak dari pasangan Ahmad Nahrul Farkhan dan Sumirah. Ahmad kesehariannya bekerja sebagai penjaga sekolah SD. Keluarga ini tinggal di Desa Jetanglengkong RT 02 RW 01, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.
Danramil Wonopringgo Kapten Inf Parman, kemarin, mengatakan, Koramil bersama Puskesmas Wonopringgo melakukan pengecekan dan menyerahkan bantuan kepada anak yang menderita stunting. Bantuan yang diberikan berupa makanan dan minuman untuk tambahan gizi, agar anak yang mengalami stunting kondisinya bisa semakin baik dan tumbuh normal kembali.
Baca Juga:Kakak Beradik di Kabupaten Pekalongan Lumpuh, Diduga Akibat Dampak StuntingKoramil Karanganyar Kodim 0710 Pekalongan Ikut Perangi Stunting
“Sebagai bentuk kepedulian TNI, kita memberikan bantuan makanan dan minuman yang bergizi kepada anak stunting supaya kebutuhan gizinya dapat terpenuhi dengan baik serta mengangkat anak stunting menjadi anak asuh,” jelas Danramil.
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pekalongan, pada tahun 2022 ini ada 996 kasus stunting atau 10,23%. Dibandingkan tiga tahun sebelumnya, angka stunting terus menurun. Di tahun 2019 ada 1540 kasus (21,43%), di 2020 ada 1631 kasus (15,81%), dan di tahun 2021 ada 1628 kasus (13,47%).
Angka gizi buruk di Kabupaten Pekalongan justru tampak naik. Meskipun kenaikannya sedikit. Salah satu pemicunya diduga akibat adanya pandemi Covid-19. Pada tahun 2019 ada 35 kasus. Di tahun 2020 naik jadi 37 kasus. Gizi buruk sempat turun jadi 36 kasus di tahun 2021. Namun naik lagi di tahun 2022 menjadi 51 kasus. (had)