Slawi, radarpekalongan.id – Para santri pondok pesantren dibekali ilmu digitalisasi dan kemandirian. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh BRI Kantor Cabang (Kanca) Slawi yang bekerjasama dengan pondok pesantren.
Pelatihan dalam tema pengembangan ekonomi kreatif dan budidaya hidroponik itu, dilaksanakan di Kantor BRI Cabang Slawi, Selasa 13 Desember 2022. Diikuti 5 pondok pesantren yaitu, ponpes Mahadut Tholabah, ponpes Al Adalah, ponpes Al Fajar, ponpes At Tholibiyah dan ponpes Al Abror.
Pimpinan BRI cabang Slawi Sunarto menyampaikan, program tersebut menjadi target BRI seiring tujuan pemerintah dalam menciptakan percepatan pembangunan khususnya di lingkungan pondok pesantren.
Baca Juga:Membangun Hubungan dan Persatuan Antar Negara ASEAN, Mahasiswa IISMA Rampai Lagu Tradisional IndonesiaPerlu Didata Ulang, 1.500 Guru TPQ dan Madrasah Belum Tercover Bansos
“Digitalisasi payment sistem di lingkungan pendidikan khususnya pondok pesantren dalam rangka meningkatkan daya saing sangat strategis sehingga muncul potensi kewirausahaan,” ujar Sunarto dilansir dari radar tegal.
Sunarto menambahkan, kegiatan ini sangat mulia. Dia berharap para santri dan santriwati dapat memanfaatkan kesempatan ini sehingga dapat menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera.
Ditempat yang sama, SBM Kanca Slawi Sutresno memperkenalkan Junio Smart, salah satu Aplikasi BRI untuk mempermudah madrasah dan pondok pesantren dalam melaksanakan pengelolan managemen pendidikan.
“Julio Smart merupakan aplikasi untuk mempermudah pengelolaan manajemen sekolah yang meliputi administrasi, akademik, keuangan, dan informasi dalam satu platform yang tanpa biaya,” papar Sutresno.
Pada pelatihan ini, BRI menggandeng Rumah Kreatif BUMN yang akan menyampaikan pelatihan budidaya tanaman hidroponik.
Bambang Kundar Eko dari Rumah Kreatif BUMN menyampaikan bahwa usaha hidroponik sangat potensial karena tidak memerlukan lahan yang luas, waktu panen yg cepat dan biaya operasional ringan tetapi dapat meraih keuntungan yang sangat menjanjikan. (*)