PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Sebanyak 52 peserta didik dari lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah kecamatan Pekalongan Timur mengikuti lomba bercerita dengan tema “Anak Bercerita Bunda Bertanya”, bertempat di aula Kantor kecamatan Pekalongan Timur, Rabu (14/12/2022).
Seluruh peserta yang mengikuti lomba dinilai oleh 3 dewan juri diantaranya Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya, kabid perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus), Ismanto dan kabid PAUD dan PNF Dinas Pendidikan (Dindik), Sherly Imanda Hidayah.
Bunda PAUD Kecamatan Pekalongan Timur, Ningsih menyampaikan bahwa lomba bercerita ini merupakan bentuk apresiasi PAUD yang rencananya akan menjadi agenda rutin tiap tahunnya. Ia menyadari bahwa kegemaran literasi harus ditanamkan dan dikenalkan sejak dini, tidak hanya dengan membaca namun juga dengan pengamatan dan bercerita tentang keadaan lingkungan di wilayahnya.
Baca Juga:4 Cara Ortu Cegah Perundungan, Kenali Ciri-cirinya !Nadiem Makarim Beberkan Alokasi 80,2 Triliun APBN 2023
“Dunia mereka ini tidak hanya bernyanyi dan bermain, kita harus memberikan ruang untuk menyampaikan apa yang ingin mereka ungkapkan, dari sini kita nilai bagaimana kelancaran mereka bercerita, menceritakan kejadian dengan urut dan bisa bertanya ketika ditanya oleh dewan juri tentang cerita yang disampaikan,” katanya.
Inggit mengapresiasi inisiasi Bunda PAUD Kecamatan Pekalongan Timur, sebab anak usia dini harus dibekali rasa percaya diri, mandiri dan tangkap, salah satunya dengan bercerita di depan banyak orang. Melihat antusias dari peserta maupun guru pendidik, Inggit yakin anak PAUD Kota Pekalongan memiliki keberanian dan bakat positif yang bisa dikembangkan dan berguna di kehidupan mereka nanti.
Lebih lanjut, ia mengajak orang tua untuk terus mendampingi dan mensupport apapun keinginan anak, tanpa harus memaksakan, “Biarkan anak-anak ini berkembang dengan natural sesuai usianya dan tugas orang tua memberikan contoh yang baik, dari sini kita bisa melihat tidak hanya bakat bercerita, banyak bakat lain seperti berdoa dan bernyanyi, saya yakin anak-anak Pekalongan akan menjadi anak Sakpore,” tutur Sherly.
Sementara itu, Sherly menyebutkan bahwa kota Pekalongan banyak guru PAUD maupun pendongeng yang menorehkan prestasi di juara tingkat nasional dan provinsi, sehingga menurutnya lomba bercerita bagi anak PAUD bisa menjadi wadah untuk menemukan bibit baru dan mengetahui bagaimana stimulasi terkait perkembangan bahasa guru PAUD, “Untuk menyiapkan pendongeng handal tentu harus dipersiapkan dengan matang, jadi ini sangat tepat dan bercita juga berdampak bagi bagi perkembangan kreativitas dan ide anak,” pungkasnya.(mal).