PEKALONGAN, Radarpekalongan.id –Momentum pandemi nyatanya mampu menjadi pemicu semangat tersendiri untuk terus menjadi lebih baik.
Hal tersebut tentunya juga dilakukan oleh SMPN 1 Tirto. Sempat vakum dua tahun selama pandemi, saat ini SMPN 1 Tirto justru kembali melakukan terobosan kewirausahaan dengan menghasilkan produk terbaru yang kaya manfaat serta mudah dibuat dan mudah didapat, yaitu kapsul herbal daun kelor.
Setelah sebelum pandemi SMPN 1 Tirto berhasil dengan produk telur asinnya, sehingga dikenal dengan sekolah telur asin. Saat ini produk kapsul daun kelor ditambahkan melihat banyaknya tumbuhan daun kelor di sekitar sekolah.
Baca Juga:SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan Berhasil Raih Prestasi POPDA Kabupaten PekalonganPupuk Semangat Belajar Siswa
Disampaikan Kepala SMPN 1 Tirto Jumadi, bahwa kegiatan kewirausahaan ini merupakan program lama Yang sempat vakum. Program yang menjadi tugas pokok Kepala sekolah ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada siswa untuk berwirausaha dan menghasilkan produk serta mampu memasarkannya.
Sehingga nanti mereka bisa jeli melihat peluang dalam berwirausaha dan memiliki kemampuan dalam memasarkannya.
“Kewirausahaan ini ditargetkan untuk siswa, jadi secara teknis proses mmpembjatan mereka terlibat hingga sampai memasarkannya. Bapak ibu guru saat ini bersifat mendampingi,” ungkap Jumadi.
Ditambahkan, untuk mempermudah proses produksi sekolah membuat dua tim yang masing-masing berfokus pada produk sendiri-sendiri yaitu telur asin dan kapsul daun kelor.
“Kami berharap, ke dua produk ini bisa semakin meningkat dan dikenal oleh masyarakat. Karena saat inipun antuasias masyarakat sudah sangat luar biasa dalam mendukung produk dari SMPN 1 Tirto terbukti dari tingkat permintaan yang banyak,” jelasnya.
Sementara itu, turut menambahkan pendamping produk telur asin Hera Kusumawardhani bahwa produk ini dikerjakan oleh dua kelompok yaitu OSIS dan kelompok ekstra. Mereka diberi tugas masing-masing dalam proses produksi sampai pemasaran.
“Untuk saat ini produksi kami, kita ambil waktu 15 hari pembuatan untuk menghasilkan produk terbaik dan setiap proses produksi kita bisa menghasilkan 200 butir telur asin, itupun masih bisa lebih kalau bahan baku telurnya tersedia,” tuturnya.
Baca Juga:Tidur yang Sehat, dengan Lampu Mati atau Menyala?5 Tips Kamu Pilih jurusan Kuliah !
Untuk saat ini, kendala yang sering terjadi adalah bahan baku telur yang terbatas dari petani. Karena memang persediaan telur tergantung pada musim panen.