Warga setempat sebagian besar bermatapencaharian di sektor tambak, petani melati, dan nelayan. Saat ini tambak terendam air laut, demikian juga kebun melati.Pemandangan di Simonet saat ini banyak ditemui puing-puing bangunan rumah yang rusak. Dusun yang sudah ditempati sejak tahun 1960-an tersebut, kini terpisah dari daratan dan nyaris tenggelam. Hanya menunggu waktu.
Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, mengatakan, banyak upaya telah dilakukan Pemkab Pekalongan untuk segera merelokasi warga di Simonet.“Yang Pertama, kita komunikasi dengan pemerintah pusat untuk program penanganan kumuh skala kawasan. Yang kedua usulan DAK integrasi, cuman penanganannya agak lama karena di 2024. Yang ketiga, kita komunikasikan dengan provinsi dengan Perkim provinsi,” ungkap Akbar.
Namun, Pemkab Pekalongan tampaknya harus bersabar, mengingat upayanya belum membuahkan hasil.“Upaya pemkab telah dilakukan dengan berbagai cara. Sampai saat ini belum ada hasil yang signifikan. Yang jelas, teman-teman sudah mempersiapkan. Itu menang harus relokasi. Pemerintah sudah siapkan di Pekucen (Wiradesa), dengan luas hampir 8 ribu meter untuk 70-an KK,” ungkapnya.
Baca Juga:Ini Langkah Pemkab Pekalongan Atasi Rob di Pesisir PekalonganPenelitian BRIN, Penurunan Permukaan Tanah di Pantura Jateng Relatif Tinggi
“Ketiga-tiganya ini, kita persiapkan semuanya, karena masyarakat butuh cepat dan ketepatan. Ini kita berharap 2023 ada langkah riilnya. Kita sudah beberapa kali menyampaikan, juga ke DPR RI,” tambahnya. (had)