JAKARTA, RADARPEKALONGAN.ID– Memiliki hubungan yang dekat bersama NU sebagai Anggota Kehormatan Banser. Kemudian terdapat faktor prestasi hasil kepuasan kinerja sebagai menteri, menjadi faktor bagi Erick Thohir menjadi kandidat kuat Cawapres di 5 daerah Pulau Jawa.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam acara Rilis Temuan 5 Survei Provinsi Di Pulau Jawa dengan tema Jawa Penentu Kemenangan? Membedah Kekuatan Politik Elektoral Capres, Cawapres & Partai Politik di Pulau Jawa, Kamis (14/12).
“Nama Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu kandidat kuat dalam hasil survei elektabilitas cawapres di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur,” ucapnya.
Baca Juga:Gus Fahsin Sebut Islam Tersebar di Indonesia dengan Cara DamaiPagar Nusa Semarang Kirim Ahli Pijat ke Cianjur Usai Sahkan Anggota
Hanta Yuda mengatakan, elektabilitas Erick Thohir melejit sebagai cawapres karena berbagai faktor.Faktor itu di antaranya adalah pergerakan politik yang masif di berbagai daerah. Terkoneksi dengan Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Basis Jokowi, Ganjar Pranowo dan Erick Thohir punya brand connection terdapat faktor kinerja, faktor kedekatan dan pemilih Ganjar Pranowo cenderung merekomendasikan Erick Thohir,” bebernya.
Berdasarkan temuan survei Poltracking di daerah lima pulau Jawa, Erick Thohir menempati posisi cawapres pertama pilihan masyarakat Jateng dan Jatim. Kemudian menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi ini menempati posisi kedua di DKI Jakarta dan ketiga di Jabar serta Banten berada di urutan keempat sebagai cawapres.
Di Jateng, elektabilitas Erick Thohir tertinggi berada di angka hingga 25,4 persen. Kandidat cawapres nomor dua di Jateng adalah Ridwan Kamil dengan elektabilitas 10,4 persen.
Sedangkan di Jatim, Erick Thohir bersaing dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Erick yang juga merupakan anggota Kehormatan Banser ini mendapatkan elektabilitas sebesar 18,3 persen di Jatim. Sementara Khofifah di angka 18,6 persen.
Kemudian di DKI Jakarta, Erick Thohir bersaing dengan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Keduanya terpaut selisih elektabilitas sebesar 7,2 persen. AHY memiliki elektabilitas sebesar 24,7 persen dan Erick Thohir di angka 17,2 persen. Dengan angka tersebut AHY berada di urutan teratas dan Erick Thohir di urutan kedua.