PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Fakta menarik terkait Pilkada Kota Pekalongan diungkapkan Ketua Dewan Pengarah Lembaga Mitra Publik dan Demokrasi (Garasi), Basir SH. Mantan komisioner KPU itu menyebut bahwa tak butuh pendidikan tinggi hingga S-2 untuk menjadi wali kota Pekalongan. Hanya dibutuhkan calon dengan gelar S-1 atau bahkan SMA saja.
Pernyataan itu disampaikan Basir saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pendidikan Politik dan Demokrasi bagi Masyarakat yang digelar Garasi belum lama ini. Basir melandaskan pernyataannya tersebut pada fakta yang terjadi dalam empat kali Pilkada langsung di Kota Pekalongan.
Dikatakan Basir, berdasarkan fakta dapat dilihat bahwa calon baik wali kota maupun wakil wali kota yang memiliki gelar S-2 selalu gagal. Empat wali kota yang terpilih dalam empat kali Pilkada langsung tak ada yang memiliki gelar S-2. Padahal, para calon yang bertarung beberapa diantaranya memiliki gelar S-2 baik calon wali kota maupun wakil wali kota.
Baca Juga:1.500 Ibu-Ibu Meriahkan Senam Sehat Peringatan HUT GOW dan Hari Ibu di Kota PekalonganKroasia Raih Tempat Ketiga di Piala Dunia 2022
“Kita lihat saat Pilkada 2005. Yang terpilih adalah pasangan dr M Basyir Ahmad-Abu Almafachir. Almarhum Pak Basyir, memiliki gelar S-1 dokter. Padahal saat itu, dua lawannya memiliki gelar S-2. Yaitu calon nomor urut 1, Drs Sigit Sumarhaen Yanto SH MM yang berpasangan dengan M Freddy Wijaha Sm.HK dan calon nomor urut 4, Drs Timur Susilo Ahmad berpasangan dengan Urip Sumarjo SH MM,” tuturnya.
Begitu juga pada Pilkada 2010, Basyir yang kembali maju berpasangan dengan A Alf Arslan Djunaid SE berhasil menang. Saat itu ada paslon lain dengan gelar S-2. Yakni calon wakil wali kota nomor urut 2, Masrof SH MM yang mendampingi calon wali kota Abu Almafachir serta paslon nomor urut 3, Supriyadi SH MPd yang berpasangan dengan Drs Abdul Kholiq.
Dalam Pilkada 2015 kondisinya tak jauh berbeda. Bahkan paslon nomor urut 1, A Alf Arslan Djunaid SE yang berpasangan dengan M Saelany Mahfudz, melawan dua paslon yang memiliki gelar S-2. Yakni paslon nomor urut 2, Drs A Hakam Naja MSi berpasangan dengan Dra Nur Chasanah MM dan paslon nomor urut 3, dr Dwi Heri Wibawa MKes berpasangan dengan Ir Sutarip Tulis Widodo. Hasilnya pasangan Alex-Saelany yang terpilih.