WONOSOBO- Melaksanakan nadzar, Kapten Inf Sutarto jalan kaki dari rumah dinas Koramil 08/Sapuran menuju kampung halaman di Solo, dengan jarak kurang lebih 183 Km. Hal ini dilaksanakan setelah dilepas dari satuan karena masuk Masa Persiapan Pensiun (MPP).
“Saya jalan kaki ini sebagai rasa syukur atas nikmat yang telah diterima dari Allah SWT yang sudah diberikan kesempatan mengabdi kepada negara dan bangsa lewat jalur TNI. Dan itu sudah dilalui dengan aman tanpa ada pelanggaran,” ungkap Kapten Inf Sutarto.
Menurutnya, dirinya yang telah mengabdi selama kurang lebih 36 tahun dan bisa melaksanakan tugas dengan baik karena tidak ada pelanggaran serta masih diberikan kesehatan mempunyai nadzar akan pulang ke kampung halaman Desa Kedungringin RT 06 Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Solo.
Baca Juga:Jelang Nataru, Kebutuhan Pokok Masyarakat Terpantau StabilLuncurkan Nomor Panggilan Darurat 112, Portal Utama Bantu Masyarakat
“Prediksi sekitar 3 hari saya baru tiba di Solo, selama perjalanan saya membawa bekal secukupnya dan istirahat di pinggir jalan, jalur yang dilalui jalan besar. Saya ingin menunjukkan bahwa sudah MPP masih memiliki fisik yang tidak kalah dengan yang masih aktif. Itu semua berkat pola hidup yang sehat, mau membina fisik dengan disiplin serta mendapatkan doa dari masyarakat,” ucapnya.
Untuk itu dalam kesempatan ini mengajak kepada semua saja baik anggota TNI maupun masyarakat umum agar selalu hidup sehat, berpikir positif, olahraga teratur, dan saat mengabdi berbuatlah sebaik mungkin kepada masyarakat.
Sementara itu, sang istri, Eni Sutarto yang mendampingi suami mengawal selama perjalanan menyampaikan sangat salut dan bangga terhadap suami, seorang Infanteri tulen. Mengabdi dengan tulus di setiap rakyat membutuhkan baik siang atau malam. Itu dilaksanakan tanpa ada keluhan sama sekali.
“Saya agak khawatir dengan berjalannya Kapten Inf Sutarto dari Wonosobo sampai Karanganyar Solo. Karena cuaca tidak menentu kadang panas tiba – tiba hujan. Sebagai seorang istri takut dan was-was akan kesehatannya. Sebab selama perjalanan istirahat sebentar, tidur pun di emperan toko banyak teman atau mantan anak buah yang menawari istirahat sejenak atau diberikan tumpangan akan tetapi tidak mau. Saya hanya bisa berdoa semoga bisa sampai tujuan dengan selamat tanpa ada halangan,” pungkasnya. (gus)