Radarpekalongan.id – Gubernur Bali Wayan Koster menetapkan tanggal 29 Januari sebagai peringatan Hari Arak Bali. Keputusan tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 929/03-I/HK/2022.
“Dalam upaya dan strategi memperkokoh perlindungan dan pemberdayaan arak Bali, ditetapkan Hari Arak Bali dengan tujuan mengenang Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali sebagai tonggak perubahan status yang mengangkat keberadaan, nilai, dan harkat arak Bali,” kata Koster dikutip dari antara, Sabtu 24 Desember 2022.
Selain itu, Koster juga mengajak seluruh masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha agar menjadikan hari tersebut sebagai hari kesadaran kolektif masyarakat Bali terhadap keberadaan, nilai, dan harkat arak Bali.
Baca Juga:Ronaldo Siap Pindah ke Al-Nassr, Sekaligus Dikontrak Pemerintah Arab SaudiGuardiola Mantap Ingin Datangkan Jude Bellingham, Lima Klub Lain Siap Bersaing
Tujuan lain, kata dia, adalah untuk melindungi dan memelihara arak sesuai dengan nilai-nilai budaya serta memberdayakan, memasarkan, dan memanfaatkan minuman tersebut sebagai ekonomi rakyat yang berkelanjutan.
Ia mengimbau seluruh komponen menghindari pemanfaatan arak Bali untuk kegiatan yang bertentangan dengan nilai esensial arak dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tanggal 29 Januari sendiri merupakan hari ditetapkannya Pergub Bali Nomor 1 Tahun 2020. Sejak berlakunya pergub tersebut, masyarakat pelaku usaha arak bali, seperti UMKM maupun koperasi, mendapat perlindungan dan legalitas.
Bahkan, kata Gubernur, berbagai produk olahan berbasis arak Bali telah mendapat izin edar dari BPOM RI dan pita cukai dari Kanwil Bea Cukai Provinsi Bali.
“Para perajin arak Bali menyambut gembira, berbagai kreativitas tumbuh, mulai dari kemasan yang elegan dan berkualitas hingga inovasi olahan dengan berbagai cita rasa dan aroma,” ujar Gubernur.
Dalam acara yang berlangsung di Taman Budaya Art Center itu, Gubernur Koster menyebut setidaknya 28 produk berbahan arak Bali telah beredar sejak 2022.
“Masyarakat Bali makin akrab dengan arak Bali, kembali seperti apa yang dilakukan oleh leluhur. Saya pun secara rutin minum kopi arak tanpa gula, rasanya memang lezat sehingga tubuh menjadi sehat dan lebih tahan bekerja sampai malam hari,” kata dia.
Baca Juga:Pesan Wali Kota ke Skuad Persip Pekalongan: Jangan Terlalu Larut Euforia Kemenangan, Tetap FokusPersip Pekalongan Jumpa Persab Brebes di 8 Besar Liga 3 Jawa Tengah
Dijelaskan pula bahwa arak Bali diproduksi melalui proses panjang dengan ketelitian, kecermatan, ketekunan, dan keunikan. Kemahiran tersebut diperoleh dari warisan leluhur.