RadarPekalongan,id – Setiap Muslim pasti mengenal bahkan hafal shalawat ibrahimiyah. Karena shalawat ini selalu dibaca minimal 5 kali dalam sehari semalam, tepatnya ketika tahiyat akhir setiap melaksanakan shalat. Bunyi shalawat ibrahimiyah adalah sebagai berikut:اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وعلى آلِ إبْراهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل إبراهيم في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”
Ternyata shalawat yang sangat fenomenal di tengah kaum Muslimin ini memiliki sejarah yang semestinya diketahui oleh setiap Muslim. Barangkali selama ini hanya menghafal dan melantunkan di setiap shalat dan dalam waktu-waktu tertentu. Tidak pernah terbesit mengapa nama Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam bersanding dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, tidak nabi-nabi yang lain.Terkait dengan hal ini, Syekh Nawawi dalam Murah Labib-Tafsir an-Nawawi menjelaskan, ada empat hal yang menjadi alasan mengapa Nabi Muhammad bersanding dengan Nabi Ibrahim;
- Sesungguhnya Nabi Ibrahim alaihissalam berdoa teruntuk Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dengan doa ini (shalawat Ibrahimiyah). Karena hal inilah Allah menggerakkan lisan umat Nabi Muhammad senantiasa menyebut nama Nabi Ibrahim sebagai bentuk balasan kebaikan teruntuk Nabi Ibrahim.
- Nabi Ibrahim pernah berdoa “Ya Allah jadikanlah untukku sebutan yang baik pada umat terakhir, yakni dari umat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.” Dan Allah mengabulkan doa tersebut, sehingga menyambung penyebutan Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim sebagai pujian yang baik dari umat Nabi Muhammad untuk Nabi Ibrahim.
- Sesungguhnya Nabi Ibrahim adalah bapak dari aspek agama (abu millah), sedangkan Nabi Muhammad adalah bapak dari aspek rahmat (abu rahmah). Maka wajib bagi setiap Muslim menjadikan mereka sebagai sifat bapak, dan menyebutnya secara bersama dalam setiap pujian dan shalat.
- Nabi Ibrahim mengajak umat melaksanakan ibadah haji, sedangkan Nabi Muhammad mengajak kepada iman. Maka Allah mengumpulkan keduanya dalam sebutan yang baik. (Syekh Nawawi, Murah Labid-Tafsir an-Nawawi, Surabaya: Darul Ilmi, hal. 35)