PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Banyak cara bisa dilakukan setiap orang untuk berbagi dan memberikan manfaat untuk orang-orang yang membutuhkan.
Salah satunya dilakukan H. Riyanto DC., S.H (64), salah seorang pensiunan ASN Kota Pekalongan. Ia bersama istrinya memilih membuka warung atau Kedai Shodaqoh untuk berbagi makanan kepada warga yang membutuhkan.
Kedai Shodaqoh ini berlokasi di Jalan Slamet 134, Kelurahan Bendan Kergon, Kecamatan Pekalongan Barat, atau tepatnya di sebelah Puskesmas Bendan, Kota Pekalongan.
Baca Juga:Seputar Madu Kayan, Tips Memilih, Cara Menyimpan, hingga Cara MengolahnyaSatu WBP Lapas Pekalongan Menerima Remisi Natal 2022
Konsep Kedai Shodaqoh ini adalah ‘mangan sak cukupe, bayar sak mampune‘, atau makan secukupnya, bayar semampunya.
Kedai atau warung makan ini buka dua kali setiap minggunya, yakni tiap hari Jumat dan Ahad, dari pagi hari. Tiap buka, Riyanto dan istri menyediakan hingga 100 porsi makan beserta lauk pauk dan minuman, bagi siapa saja warga yang membutuhkan.
Warga yang makan di kedai shodaqoh ini boleh membayar semampunya di kotak amal yang disediakan. Atau, tidak usah membayar sepeser rupiahpun jika memang tidak mempunyai uang.
Menurut Riyanto, dia membuka kedai shodaqoh ini dengan niat untuk berbagi kepada siapa saja yang membutuhkan. “Kita ingin melayani masyarakat. Niatnya untuk berbagi. Siapapun yang membutuhkan makan, bisa datang ke sini,” kata Riyanto, Jumat (23/12/2022).
Riyanto mengungkapkan bahwa menu makanan yang ia sediakan di kedainya ini beragam dan berbeda-beda tiap kali buka. Mulai dari soto, sayur asem, garang asem, sop ayam, bakso, bestik, ayam goreng, telur, daging, dan sebagainya.
Menu maupun makanan yang disajikan itu, ungkap Riyanto, tidak asal-asalan. Melainkan, sama dengan yang ia dan keluarganya santap di hari itu.
“Kami menggunakan bahan-bahan yang kami makan, jadi tidak asal-asalan,” kata pria yang juga salah seorang wartawan senior dan juga Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Pekalongan ini.
Baca Juga:364 Napi di Jateng Terima Remisi Natal 2022, Dua Langsung BebasMudah Dilakukan, Ternyata Mencium Kening Anak sebelum Berangkat Kerja Termasuk Sunnah Rasul
Makanan yang dia sajikan itu dimasak sendiri bersama sang istri. Waktu memasaknya biasanya dini hari untuk disajikan di hari yang sama.
Riyanto menuturkan, apa yang ia dan istrinya berikan ke masyarakat itu memberikan kepuasan batin tersendiri. Terlebih saat ia menyaksikan bagaimana warga yang datang menyantap makanan berikut lauk di kedainya dengan lahap dan nikmat.