“Mereka di sini benar-benar bisa menikmati makanannya, duduk dengan tenang, minum teh hangat, dan merasa nyaman. Itu membuat kami terkesan,” ungkap warga Binagriya, Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
“Ini bagian cara kami menikmati usia-usia akhir kamu, dengan memberikan manfaat untuk sesama,” imbuh Riyanto.
Keberadaan kedai shodaqoh ini mendapat sambutan antusias warga. Terutama mereka yang berasal dari golongan tidak mampu dan sangat membutuhkan bantuan.
Baca Juga:Seputar Madu Kayan, Tips Memilih, Cara Menyimpan, hingga Cara MengolahnyaSatu WBP Lapas Pekalongan Menerima Remisi Natal 2022
Kedai inipun menjadi langganan para tukang becak, pemulung, pengemis, maupun warga lainnya yang memang membutuhkan.
Aminah (60), warga Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, mengaku sudah empat kali datang ke Kedai Shodaqoh milik H Riyanto.
Ia mengaku sangat terbantu karena bisa makan sampai kenyang tanpa harus membayar. “Saya sudah empat kali ke sini. Kadang hari Jumat, kadang hari Minggu. Ya tentunya senang, ada warung seperti ini, sangat membantu kami-kami yang kekurangan,” ungkapnya.
Aminah awalnya mengaku sempat bingung ketika sedang menyantap makan di tempat itu, apakah nanti selesai makan akan disuruh membayar dengan nominal tertentu.
Namun ternyata, pemilik kedai tidak meminta dirinya untuk membayar makanan yang telah ia santap. “Ya tadinya sempat bingung, jangan-jangan nanti harus membayar sekian sekian. Alhamdulillah ternyata tidak harus membayar,” ungkapnya. (way)