“Maknanya adalah, sebuah tindakan yang sebenarnya memberikan kesempatan pada semua orang, supaya mencari banyak jalan, kreatif di tahun ini di masa-masa sulit yang dilalui, tentu sambil berpegang teguh pada iman, dan menyandarkan doa serta harapan pada Tuhan,” jelasnya.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya mengimbau pada para jemaat Gereja Katolik Santo Yusup agar tetap menerapkan protokol kesehatan dan mengedepankan kesederhanaan, dalam setiap peribadatan.
Ia pun memastikan, sebanyak 200 jemaat hadir di dalam ruangan, namun tiap bangku tetap diberikan jarak aman.
Baca Juga:Masjid Agung Kendal Direnovasi, 1 Batu Pertama Diambilkan dari Gua Kukulan, Tempat Tirakat Sunan AbinawaRaih Akredikasi Paripurna, RSUD dr Soewondo Kendal Diminta Pertahankan Selama 3 Tahun
“Jemaat lain juga tetap bisa mengikuti Misa, karena kami sudah menyiapkan 100 bangku tambahan di bagian samping dan balkon, sehingga bisa menampung sampai 300 jemaat,” jelasnya.
Ia menambahkan, usai mengikuti Misa Malam Natal, pihak gereja tidak menggelar perayaan yang meriah.
“Setelah Misa selesai, jemaat hanya bersalaman dan langsung pulang ke rumah dan merayakan Malam Natal bersama keluarga tercinta,” tegasnya.
Jemaat diminta tetap bersuka cita, karena tahun 2022, Misa sudah boleh digelar tatap muka.
“Dibandingkan beberapa tahun lalu mayoritas jemaat mengikuti Misa secara virtual. Jadi walaupun sudah 100 persen tatap muka, kami berupaya mengatur waktu kehadiran jemaat, agar semua bisa merayakan Natal dengan nyaman,” ujar dia. (fel/sef)