Waraqah bin Naufal merupakan penganut agama Nasrani yang taat. Ajaran yang dipegangnya masih murni dari syariat Nabi Ibrahim. Artinya, ia tidak mau menyembah berhala sebagaimana sudah menjadi sesembahan mayoritas kaum Quraisy saat itu. (Syekh Abdussalam Muhammad Harun, Nawâdirul Mahthûthât, 1973: juz I, halaman: 327) Waraqah termasuk salah satu non-muslim yang juga memiliki jasa terhadap perjalanan dakwah Nabi Muhammad, terutama pada masa-masa awal Nabi menerima wahyu. Dikisahkan, sekali waktu Nabi baru saja berjumpa malaikat Jibril untuk menerima wahyu. Perjumpaan pertamanya dengan Jibril membuatnya sangat ketakutan. Sayyidah Khadijah sang istri pun membawanya menemui Waraqah. Karena menguasai kitab-kitab suci terdahulu, Waraqah pun tahu bahwa orang yang dibawa Khadijah itu adalah sosok Nabi akhir zaman. Waraqah kemudian berhasil meneguhkan Nabi di awal karir dakwahnya. Menyadari hal itu, Waraqah segera menyatakan iman kepada Nabi, bahkan ia bertekad jika masih diberi usia panjang akan turut membelanya dalam berdakwah menyebarkan agama Islam. “Andai aku masih bertemu masa itu, sungguh, aku akan berjihad bersamamu,” kata Waraqah.
Imam Abu Bakr al-Baihaqi dalam Dalailun Nubuwwah mencatat ungkapan yang disampaikan Waraqah berikut: أَبْشِرْ، ثُمَّ أَبْشِرْ، فَأَنَا أَشْهَدُ أَنَّكَ الَّذِي بَشَّرَ بِهِ ابْنُ مَرْيَمَ، وَأَنَّكَ عَلَى مِثْلِ نَامُوسِ مُوسَى، وَأَنَّكَ نَبِيٌّ مُرْسَلٌ، وَأَنَّكَ سَوْفَ تُؤْمَرُ بِالْجِهَادِ بَعْدَ يَوْمِكَ هَذَا، وَلَئِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ لَأُجَاهِدَنَّ مَعَكَArtinya: Berbahagialah, kemudian berbahagialah. Aku bersaksi bahwa kau adalah orang yang (dijanjikan) membawa kabar gembira oleh (Isa) putra Maryam. Sesungguhnya kau (didatangi malaikat) seperti Namus (Jibril) untuk Musa. Sesungguhnya kau adalah nabi yang diutus. Sesungguhnya kau akan diperintahkan untuk berjihad setelah harimu (diangkat menjadi nabi) ini, dan andai aku masih bertemu masa itu, sungguh, aku akan berjihad bersamamu. (Imam Abu Bakr al-Baihaqi, Dalâ’ilun Nubuwwah, 1988: juz II, halaman: 158-159) 3. Abdullah bin Uraiqith
Abdullah bin Uraiqith juga merupakan salah satu sosok non-muslim yang berjasa besar dalam perjalanan dakwah Nabi. Dikisahkan, Nabi Muhammad dengan ditemani Abu Bakar sedang melakukan hijrah menuju Madinah. Keduanya sedang menjadi incaran kafir Quraisy dan menjanjikan siapa saja yang berhasil menemukannya akan diberi imbalan 100 ekor unta. Tidak ada yang mengetahui keberadaan Nabi dan Abu Bakar kecuali beberapa orang di antaranya Abdullah bin Uraiqith. Karena Abdullah tahu jalan rahasia ke Madinah, Abu Bakar pun menyewa jasanya dengan syarat jangan sampai perjalanannya bocor karena menyangkut keselamatan nyawa keduanya. Berkat jasa Abdullah, Nabi dan Abu Bakar berhasil hijrah ke Madinah dengan selamat. (Safyurrahman al-Mubarakfuri, Raḫîqul Makhtûm, t.t, halaman: 151)Terkait hal ini dijelaskan dalam satu hadits: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالصِّدِّيقَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ اسْتَأْجَرَا رَجُلًا مِنْ بَنِي الدِّيلِ يُقَالُ لَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْأُرَيْقِطِ