Dihantam Longsor, Dinding Rumah Milik Warga Kwadungan Jebol

Dihantam Longsor, Dinding Rumah Milik Warga Kwadungan Jebol
JEBOL - Dinding rumah milik warga di Rt.29/ Rw.07 Dusun Klowoh Kwadungan Kecamatan Kalikajar jebol, akibat diterjang longsor. (Foto Magelang Ekspres)
0 Komentar

WONOSOBO – Dinding rumah milik warga di Rt. 29/ Rw. 07 Dusun Klowoh Kwadungan Kecamatan Kalikajar, jebol akibat diterjang longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun pemilik rumah sempat trauma, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta.

“Longsor di Kwadungan kalikajar terjadi pada pukul 14.00 WIB, saat hujan deras melanda kawasan tersebut, dengan durasi sekitar 3 jam lebih. Longsor mengakibatkan dua unit rumah milik warga rusak, tidak ada korban jiwa,” ungkap kepala BPBD Wonosobo, Bambang Triyono, kemarin

Menurutnya, tim BPBD telah bergerak melihat kondisi rumah yang rusak tersebut, satu rumah, bagian dinding jebol dan. Longsor menimpa rumah di di sebabkan hujan lebat, sehingga mengakibatkan tebing dengan tanah labil tidak kuat menahan beban tanah di atasnya.

Baca Juga:Pemkab Terima Hibah Rp1 Miliar dari Bank Jateng untuk UMKMMalam Tahun Baru di Pekalongan Bakal Diguyur Hujan, Ini Dia Ramalan Cuaca dari BMKG 5 Hari ke Depan

“Tim sudah melakukan cek lokasi dan pendataan, pemenuhan kebutuhan mendesak dan mendorong warga setempat melakukan Gotong royong pembersihan puing rumah yang jebol dan memindah material longsor,” katanya.

Disebutkan bahwa tebing setinggi 5 meter, dengan panjang 12 meter, yang ada di sebelah rumah diduga tidak kuat menahan beban yang disebabkan oleh terpaan air hujan sehingga ambrol meluncur menimpa rumah milik Ratno (57) warga dusun klowoh, akibatnya rumah rusak.

“Longsor terjadi pada pukul 14.00 WIB malam, dipicu oleh hujan deras, kami sudah melakukan monitoring ke lokasi dan juga melakukan upaya penutupan area longsor dengan terpal agar tidak terjadi kejadian susulan,” terangnya.

Dijelaskan, hujan deras masih akan terjadi hingga akhir tahun 2022, terkait hal itu masyarakat wonosobo untuk senantiasa membangun kesadaran tanggap bencana dengan terus melakukan monitoring dan juga pengamatan terhadap titik rawan longsor di lingkungan masing masing.

“Desa harus berperan aktif dalam membangun kewaspadaan bencana, untuk meminimalisir korban jika terjadi bencana,” pungkasnya. (gus)

0 Komentar