BREBES, Radarpekalongan.id – Saat ini Kabupaten Brebes masuk salah satu daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Untuk menekan angka kemiskinan dibutuhkan upaya kolaboratif semua elemen termasuk keterlibatan organisasi mahasiswa.Pejabat (Pj) Bupati Brebes Urip Sihabudin mengatakan, Kabupaten Brebes terus berbenah dan berjuang menghadapi persoalan yang menghambat kemajuan daerah, di antaranya masalah kemiskinan.“Saya mengajak adik-adik mahasiswa ini bersinergi dengan Pemda Brebes, bersama mengatasi permasalahan kemiskinan ekstrem,” ajaknya saat sambutan pada pelantikan Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Brebes periode 2022-2023 di Pendopo Kabupaten Brebes.Menurutnya, persoalan kemiskinan bukan semata wilayah pemerintah akan tetap menjadi ranah bersama untuk mengatasinya, termasuk keterlibatan kader-kader muda NU, yakni PMII.“Upaya penurunan angka kemiskinan kini mulai terlihat, terbukti dari data BPS di tahun 2021 yang tadinya 17,09 persen, per September 2022 turun 16,05 persen. Itu dalam satu tahun bisa turun walau satu persen sangat bagus,” terangnya.Meski itu merupakan capaian prestasi lanjutnya, namun jangan sampai jadi katak dalam tempurung. Banyak daerah lain yang prestasinya lebih dari itu dalam berbagai hal. Brebes harus mampu bersaing dan mengejar ketertinggalan. Kalau ingin maju harus ada pesaingnya.“Ada dua cara yang kita gelorakan menekan kemiskinan, yakni bagaimana mengurangi beban si miskin dan meningkatkan pendapatan keluarga. Mulai beban pengeluaran untuk pangan sampai pemberdayaan keluarga kita perhatikan melalui program yang ada,” terangnya.Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII yang diwakili Muhammad Arifin menjelaskan, pelantikan menjadi titik awal, jangan sampai hanya ada dua kegiatan dalam berorganisasi, yakni pelantikan dan konfercab saja. PMII harus terus bergerak bersama.“Tema kemiskinan yang dibahas sangat penting, melihat persoalan itu ada di Brebes. Brebes mempunyai harapan besar bisa terentas dari kemiskinan, karena potensi ekonomi dari pertanian bawang merah cukup tinggi,” ucap Arifin yang juga Ketua Bidang Ekonomi PB PMII.Arifin menyampaikan, PMII biasanya disandingkan dengan politik parktis, namun PMII juga harus bergerak dan menyentuh konteks ekonomi serta persoalan yang sedang dialami di lingkungan masyarakat.“Memang konteks ekonomi jarang kita sentuh, seperti kemiskinan ini menjadi topik diskusi menarik yang nantinya akan ditindaklanjuti melalui program organisasi,” ungkapnya.Sementara itu, Ketua PC PMII Brebes Muhammad Luay Firdaus menyatakan siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemkab Brebes. Usai pelantikan akan dilaksanakan diskusi dan sama-sama memberikan gagasan terkait permasalahan sosial. (dur.nu.online)