Radarpekalongan.id – Pelatih Brunei Darussalam, Mario Rivera, tak puas dengan kepemimpinan wasit dalam laga Grup A Piala AFF antara Brunei menghadapi Indonesia. Bahkan pelatih asal Spanyol itu menyebut bahwa ada kedekatan khusus antara Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong dengan sejumlah wasit.
Hal itu dikatakan Rivera mempengaruhi jalannya pertandingan. “Ini perampokan. Asisten wasit, hakim garis, tertawa dengan pelatih (Shin Tae-yong) karena mereka orang Korea. Ini tidak bisa dipercaya, mereka tak respek pada sepakbola, mereka tak respek ke pemain,” kata Rivera usai laga Brunei versus Indonesia.
“Mereka sama-sama orang Korea, bisa saja mengobrol tapi kalian tidak bisa tertawa di tengah laga. Mungkin sekarang mereka bertemu di restoran Korea saya yakin si pelatih (Shin Tae-yong) yan g bayar,” ujarnya.
Baca Juga:Resmi! Liverpool Rekrut Cody Gakpo dari PSV EindhovenMain Besok, Ini Jadwal Persip Pekalongan di Babak Semifinal Liga 3 Jateng
Rivera menilai, Brunei bisa mengimbangi permainan Indonesia di awal laga sampai salah satu pemain mereka mendapatkan kartu merah. Menurut Rivera, kartu kuning kedua yang didapat pemainnya merupakan keputusan keliru.
“Performa kami sebelum kartu merah itu luar biasa, kami seimbang dengan Indonesia. Tapi setelah itu wasit menghancurkan permainan, karena itu bukan kartu kuning (kedua) dan semestinya bukan pelanggaran,” sambung Rivera.
Dia bahkan mengusulkan kepada AFF untuk mengundang wasit asal Spanyol dalam laga Brunei selanjutnya melawan Kamboja. “Untuk laga melawan Kamboja, mereka (AFF) mungkin bisa panggil wasit asal Spanyol, mereka mungkin bisa membantu kami,” katanya.
Dalam laga itu, Brunei Darussalam digulung Timnas Indonesia dengan skor mencolok 7-0. Sejauh ini Brunei menjadi juru kunci di Grup A dengan 0 poin dan menjadi lumbung gol lawan dengan total kebobolan sebanyak 17 gol dan hanya mencetak 1 gol.(nul)