Kemenag Dorong Penyuluh Sosialisasi Penurunan Stunting melalui Ceramah di Majelis Taklim dan Khotbah di Masjid

Penyuluh sosialisasikan penurunan stunting melalui ceramah
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Jayadi, memberikan sambutan dalam Halaqoh Penyuluh Agama dalam Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di HA Djunaid Convention Center, Kota Pekalongan, Rabu (28/12/2022). (Radarpekalongan.id/Wahyu Hidayat)
0 Komentar

PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi mendorong Penyuluh Agama Islam terus menggencarkan sosialiasi penurunan stunting di masyarakat, antara lain melalui ceramah-ceramah di majelis taklim dan khotbah di masjid-masjid.

Demikian disampaikan Ahmad Zayadi dalam Halaqoh Penyuluh Agama dan Tokoh Masyarakat dalam Rangka Penurunan Stunting di Provinsi Jawa Tengah yang digelar BKKBN di HA Djunaid Convention Center, Kota Pekalongan, Rabu (28/12/2022).

“Terkait dengan sosialisasi penuntasan stunting, yang pertama strategi penurunan stunting olehpenyuluh agama adalah melalui sosialisasi tentang pentingnya gizi bagi ibu dan baduta, bayi di bawah 2 tahun, untuk mengonsumsi makanan bergizi,” jelasnya.

Baca Juga:Penyebab Sakit Punggung dari Ringan sampai AkutPenyuluh Agama Punya Peran Penting Cegah Stunting dari Hulu

“Yang dilakukan tentu melalui ceramah-ceramahdan khotbah-khotbah di masjid-masjid, dimajelis taklim yang berada di masing-masing kecamatan masing-masing fesa binaan kita,” kata Zayadi.

Tema pada ceramah yang disampaikan oleh para penyuluh agama Islam itu, ujar Zayadi, adalah terkait dengan penurunan stunting. Rujukannya adalah pada Al-Qur’an, as-sunnah, dan pendapat para ulama.

“Jangan lelah melakukan sosialiasi hingga masyarakat semakin termotivasi untuk hidup sehat,” imbuh Zayadi.

Selain melalui masjid dan majelis taklim, Zayadi juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektoral. Katanya, penurunan stunting dari 24% menjadi 14% hanya bisa dicapai dengan sinergi dan kolaborasi seluruh komponen bangsa.

“Segera dan terus jalin kerja sama dengan Ormas Islam dan lembaga dakwah serta puskesmas dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dengan bahasa agama. Sampaikan kepada masyarakat terkait pentingnya hidup sehat, pemenuhan gizi, dan pola pengasuhan yang baik untuk menghindari stunting,” tandasnya.

Dalam acara yang dihadiri Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dan Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, Zayadi juga menyampaikan pentingnya sinergi dengan lembaga filantropi Islam.

Secara khusus, Zayadi menyarankan sinergi pengadaan bantuan makanan sehat. “Jalin sinergi dengan lembaga filantropi Islam, lembaga amil zakat, dan BAZNAS melalui kolaborasi dan santunan makanan bergizi bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Santunan bisa dilakukan berkala setiap dua pekan atau satu bulan sekali,” pungkasnya. (way)

0 Komentar