Pada kesempatan tersebut, Yos Rosyidi juga mengungkapkan berdasar data dari Dinas Kesehatan, pada bulan Agustus 2022 ada 1.200an anak stunting di Kota Pekalongan. Jumlah tersebut menurun dibanding kondisi pada bulan Februari yang mencapai 1.400an anak.
“Dari 1.200an anak stunting tadi, 508 diantaranya merupakan anak dari keluarga tidak mampu. Mereka kami intervensi penanganannya melalui Program Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting,” jelas Yos.
Atas berbagai upaya penanganan stunting yang telah dilakukan, pada 11 Desember 2022 lalu Kota Pekalongan mendapatkan penghargaan Peringkat 1 Kota Perintis Aksi Konvergensi Stunting se-Jawa Tengah Tahun 2022.
Baca Juga:[ARTIKEL] Kecemasan Matematika: Bagaimana Peran Keluarga dalam Mengatasinya?8 Standar Kehalalan Produk Kosmetika dan Penggunaannya menurut MUI, Yuk Disimak!
Penghargaan tersebut diserahterimakan dari Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin kepada Wakil Wali Kota Pekalongan, H Salahudin selaku Ketua TPPS Kota Pekalongan, bertempat di Kantor Bappeda Jawa Tengah. (way)