RADARPEKALONGAN.ID – Proses pembangunan selalu berpotensi menganggu keseimbangan alam. Karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang peduli dan berbudaya lingkungan sejak dini sebagai ikhtiar mengelola risiko dampak pembangunan bagi kulitas lingkungan Kabupaten Batang di masa depan.
Pesan ini disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang, A Handy Hakim, dalam acara penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Batang Tahun 2022 di Meeting Room DLH Batang, Kamis (29/12/2022). Menurut Handy, proses pembangunan dan khususnya industrialisasi yang sedang gencar dilakukan di Batang akan menjadi tantangan serius terkait isu degradasi lingkungan.
“Saat ini sudah 4.600an hektar lahan hijau yang yang hilang, termasuk konversi untuk industri. Belum lagi aktivitas Galian C. Ini tantangan berat untuk kita semua, sehingga harus ada upaya serius sejak saat ini untuk memastikan kualitas lingkungan Kabupaten Batang tetap terjaga,” ungkap Handy.
Baca Juga:Tenang, Stok Beras Hingga Minyak Goreng di Batang Aman Sampai Maret 2023Harga Telur di Pasar Sukorejo Kendal Rp 26 Ribu, Mendag Zulhas: Mestinya Rp 28 Ribu
Karena itu, bagaimana cara pandang masyarakat terhadap lingkungannya menurut Handy harus terus ditanamkan sejak dini. Harapannya, kelak mereka punya keberpihakan terhadap lingkungan hidupnya.
“Maka semangat Adiwiyata ini relevan untuk terus diaktualisasikan sejak dini ke anak didik. Tidak usah muluk-muluk, paling tidak ada perubahan perilaku anak didik, mereka bisa disiplin sampai dewasa kelak. Siswa sadar untuk membuang sampah pada tempatnya, dipilah organik dan anorganik. Sebab kalau sudah besar sudah untuk dirubah, inilah yang dimaksud pembiasaan, pembudayaan,” jelasnya.
Handy pun menyampaikan apresiasi dan selamat kepada sekolah yang tahun ini mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Batang. Harapannya mereka tetap komitmen membudayakan perilaku peduli lingkungan.
Sementara Sekretaris DLH Batang, Suyeni menjelaskan, tahun ini ada tujuh sekolah yang ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten. Ketujuhnya yakni SDN Rejosari 01 Tersono, SMPN 1 Limpung, SDN Sojomerto 01 Reban, SDN Wonosegoro 01 Bandar, SDN Sempu Limpung, MIN 2 Batang, dan SMPN 1 Bandar. “Tolong jaga semangat Adiwiyatanya, dan lanjutkan untuk penilaian ke tingkat provinsi,” kata Yeni.
Selain itu, tahun ini juga ada beberapa sekolah di Batang yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata Provinsi maupun Adiwiyata Nasional. Untuk Adiwiyata Provinsi ada SMPN 6 Batang, SDN 01 Pasekaran, MI Nurul Ulum Depok. Lalu Adiwiyata Nasional diraih SDN 01 Ponowareng dan SDN 02 Karanggeneng.