Soal Banjir Kendal, Bupati: Butuh Keterlibatan Pusat dan Provinsi

Soal Banjir Kendal, Bupati: Butuh Keterlibatan Pusat dan Provinsi
BERSIHKAN SEKOLAH - Sejumlah guru di Kecamatan Brangsong tengah membersihkan sekolah usai banjir, Senin (2/1/2023). Dok. Diskominfo Kendal
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID – Banjir yang melanda Kabupaten Kendal akhir dan awal tahun kemarin disebut cukup ekstrem. Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, pun berjanji untuk bisa menangani dan mengurangi risiko dampak banjir di tahun-tahun mendatang. Hanya saja, penanganan banjir menurut Bupati tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Pemkab Kendal, sehingga harus terintegrasi dengan melibatkan Pemerintah Pusat dan Provinsi.

Hal itu disampaikan Bupati Dico Senin (2/1/2023) kemarin saat meninjau perbaikan darurat untuk tanggul Kali Waridin di Desa Kebondadem, Kecamatan Brangsong, yang jebol. Menurut Bupati, banjir kemarin cukup ekstrem karena wilayah terdampak yang tersebar di 9 kecamatan dengan 40.753 warga terdampak. Akibat banjir, ratusan orang juga diketahui mengungsi di sejumlah titik pengungsian terdekat.

“Selain karena tingginya curah hujan, sumber permasalahan dari banjir di berbagai wilayah itu berbeda-beda, seperti drainase yang kurang berfungsi, tumpukan sampah hingga tingginya sedimentasi sungai,” ungkap Bupati.

Baca Juga:Kembali Masuk Sekolah, Guru dan Siswa SDN 1 Kebonadem Kendal Pilih Bersihkan Sisa BanjirWaduh, Ada Warung-warung di Batang Hingga Pekalongan Dicurigai Edarkan Obat Terlarang

Karena itu, penanganan banjir disebut Bupati tidak mungkin mampu ditanggulangi Pemkab Kendal sendiri. Sebaliknya, upaya tersebut harus terintegrasi, melibatkan Pemerintah Pusat, Pemprov Jateng, dan Pemkab Kendal. Hal itu juga sudah terlihat di Kecamatan Kendal, dengan adanya program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Bandengan dan Karangsari pada cuaca ekstrem wilayah tersebut kondisinya lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Meski masih ada genangan, namun tidak setinggi sebelumnya. Adanya genangan air ini karena pompa air yang belum difungsikan, sehingga saya minta untuk segera difungsikan, agar ke depan ada kontrol untuk airnya,” kata Bupati Dico.

Dikatakan Bupati, hingga Senin kemarin masih ada 17 lokasi di Kabupaten Kendal yang masih terdampak banjir. Namun dia memastikan Pemkab telah memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak.

“Kita upayakan di tahun 2023 akan melakukan beberapa antisipasi, sehingga tidak terjadi banjir seperti tahun 2022. Intinya Pemerintah Kabupaten Kendal berkomitmen untuk mengatasi persoalan banjir di wilayah Kabupaten Kendal,” tutur Bupati Dico. (sef)

0 Komentar