Emotional numbness atau mati rasa secara emosional menciptakan rasa hampa, terisolasi, atau keterputusan emosional dari seluruh dunia. Perasaan ini bisa jadi tidak tertahankan bagi banyak orang yang mengalaminya.
Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja sebagai buntut dari stres berat atau kecemasan berlebihan. Dalam situasi ini, penderita bisa kehilangan minat pada hal-hal yang disukainya.
Seperti Apa Rasanya Mengalami Emotional Numbness?
Kondisi mati rasa secara emosional sering kali dikaitkan dengan mekanisme pertahanan diri atau coping mechanism. Emotional numbness membuat manusia membangun mekanisme pertahanan diri untuk meminimalisir perasaan sakit dan kecewa yang cukup parah dengan mengabaikannya. Mereka bertindak seolah-olah tidak ada yang salah, mengabaikan perasaan mengganggu yang sebenarnya merupakan suatu realitas dalam dirinya.
Baca Juga:Tetapkan Personal Boundaries, Capai Level KenyamananmuSimak 8 Kesalahpahaman Terhadap Gangguan Mental Yang Perlu Dibenahi Masyarakat
Keadaan ini membuat manusia tidak merasakan atau mengekspresikan emosi apa pun dalam diri mereka. Mayra, seorang psikoterapis di Pusat Pengembangan Anak dan Keluarga Providence Saint John, Santa Monica, menjelaskan bahwa mati rasa secara emosional adalah proses mental dan emosional di mana manusia menutup perasaannya.
Menjadikan perilaku ini sebagai sebuah kebiasaan dalam jangka waktu panjang dapat menghalangi diri sendiri untuk mengenali emosi positif maupun negatif.
Emotional numbness menghadirkan perasaan hampa atau putus asa pada sebagian orang, sebagian lagi merasa terisolasi dari dunia. Beberapa orang lainnya merasa seolah-olah mereka tidak memiliki masa depan atau tidak ada harapan. Perasaan dan harapan dalam diri mereka memudar.
Beberapa orang menggambarkan mati rasa secara emosional sebagai perasaan tidak fokus atau tidak berdasar. Mereka tidak mengetahui dari mana perasaan itu datang, bahkan tentang seperti apa tepatnya yang mereka rasakan.
Gejala mati rasa emosional juga meliputi:
- Ketidakmampuan untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan;
- Gagal mengakses perasaan sendiri;
- Merasa jauh dan terpisah dari orang lain;
- Merasa datar, baik secara fisik maupun emosional;
- Memiliki kesulitan dengan mengalami perasaan positif seperti kebahagiaan;
- Kehilangan nikmat pada aktivitas yang biasanya digemari;
- Lebih suka menyendiri daripada bersama orang lain.