PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) mengejar target untuk bisa meraih Akreditasi Internasional tahun depan. Untuk mencapai target ini, sivitas akademika UIN Gus Dur saat ini mulai mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.
Hal ini terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) Persiapan Akreditasi Internasional yang digelar pada hari Rabu (4/1/2023) di ruang meeting Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Kampus II, Rowolaku, Kajen.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pimpinan di lingkungan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
Baca Juga:Semarak Hari Jadi PIPAS ke-19, DWP Rupbasan Kelas I Pekalongan Ikut Pecahkan Rekor MURIAwali Tahun 2023, Kalapas Pekalongan Ajak Petugas dan Warga Binaan Dzikir Bersama
Dihubungi pascaacara, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. Maghfur, M.Ag., mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk memahami bersama mengenai akreditasi internasional khususnya FIBAA.
“Ini sesuai amanat Pak Rektor bahwa kita jangan puas atas torehan prestasi yang ada. Kita perlu terus meningkatkan prestasi salah satunya dengan akreditasi internasional. Alhamdulillah saat ini prodi-prodi kita banyak yang terakreditasi unggul sehingga pantas kita kedepan menorehkan prestasi di tingkat internasional,” tutur Prof. Maghfur, dalam keterangan tertulisnya.
Dalam sambutannya Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag., menyatakan, siap menuju Akreditasi Internasional. Prof. Zaenal mendukung penuh akreditasi internasional. Prof. Zaenal menargetkan tahun depan UIN Gus Dur sudah terakreditasi internasional.
Adam Pamma yang merupakan Direktur Malikal Zentrum Institute, Partner FIBAA di Indonesia, Senior Experten Service (SES) Germany dalam hal ini didapuk menjadi narasumber dalam FGD Persiapan Akreditasi Internasional.
Adam menyampaikan ada 7 langkah menuju Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) diantarnya; Pertama, Adopsi kurikulum Outcome-Based Education (OBE) dan (Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Kedua, Tim (Prodi, Fakultas, Universitas/Lembaga Penjamin Mutu), Ketiga, Workshop penyusunan dokumen SER & Appendices, Keempat Penyusunan dokumen SER & Appendices (Tiem prodi, Fakultas, Universitas), Kelima Translate/native proofreading, Keenam Kompilasi semua document dan Ketujuh Submit.
Adam mengatakan ada 10 lembaga akreditasi yang diakui dalam persetujuan internasional, yakni; European Quality Assurance Register (EQAR), Council for Higher Education Accreditation (CHEA), U.S. Department of Education (USDE), Washington Accord (WA), World Federation for Medical Education (WFME), Sydney Accord, Dublin Accord, Seoul Accord, Canberra Accord, Asia Pasific Quality Register (APQR). (rls/way)