RadarPekalongan.id – Kolesterol merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena dapat menjadi sumber penyakit, seperti stroke hingga serangan jantung. Maka dari itu, kadar kolesterol harus selalu terjaga agar tidak melonjak tinggi.
Salah satu cara untuk menghindari risiko bahaya kolesterol adalah rutin melakukan pengecekan kadar kolesterol. Tidak hanya di klinik atau di rumah sakit, mengecek kadar kolesterol juga bisa dilakukan di rumah, yaitu melalui alat pendeteksi kolesterol yang ditusukkan ke jari.
Sebelum melakukan pengecekan kadar kolesterol, seseorang disarankan berpuasa selama sembilan hingga 12 jam. Setelah berpuasa, persiapkan sejumlah alat-alat yang diperlukan, yaitu alat ukur kolesterol, lancet atau jarum khusus sekali pakai, strip atau kertas khusus pengetesan, dan alcohol swab.
Baca Juga:Cara Setting Proxy WhatsApp di Android dan iPhoneGejala Paling Umum Pria Menopause Dini, Apakah Berpengaruh Dalam Bercinta
Setelah seluruh alat sudah siap, sterilkan jari terlebih dahulu menggunakan alcohol swab. Setelah itu, tusuk jari menggunakan jarum dan tempatkan setetes darah pada strip atau selembar kertas khusus. Lalu, masukkan strip ke alat ukur dan tunggu beberapa saat hingga hasil muncul pada layar.
Umumnya, hasil tes kolesterol di rumah ini memiliki tingkat akurasi sekitar 95 persen atau mendekati hasil pengukuran dengan menggunakan darah di laboratorium.
Jika hasil tes menunjukkan angka lebih dari 200 mg/dl maka bisa menjadi peringatan adanya peningkatan risiko penyakit jantung. Sebaiknya, segera lakukan tes lebih lanjut di laboratorium untuk mengetahui secara detail jumlah HDL dan LDL-nya.
Selain menggunakan alat tes, terdapat cara lain untuk mengecek kondisi kolesterol, yaitu melalui kondisi fisik tubuh. Para penderita kolesterol umumnya merasakan nyeri, pegal, dan kram pada bagian kaki. Selain itu, penderita juga sulit menggerakkan kaki meskipun tidak melakukan aktivitas berat apapun.
Kemudian, kondisi kolesterol juga bisa terlihat dari perubahan warna kuku dan kulit. Kadar kolesterol yang tinggi bisa mengakibatkan terhambatnya aliran darah menuju jantung. Akibatnya, terjadi perubahan warna pada kulit serta penebalan kuku.
Bila mengalami kondisi tersebut, segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit atau laboratorium untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.