PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kota Pekalongan menggelar trauma healing kepada anak-anak korban banjir.
Kegiatan ini sebagai upaya membantu menghilangkan rasa trauma kepada anak-anak karena musibah yang saat ini turur menimpa mereka.
Ketua Pokja Bunda PAUD, Sherly Imanda Hidayah menuturkan setelah mengetahui banjir menggenangi hampir seluruh wilayah Pekalongan Utara, Barat dan Timur, pihaknya segera melakukan koordinasi terkait kesiapan tim trauma healing baik HIMPAUDI maupun Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI).
Baca Juga:Keistimewaan Sedekah Subuh Selama 40 HariKeren, Lembaga Ini Salurkan 1000 Nasbung untuk Korban Banjir
“Kita siapkan teman-teman untuk terjun ke lokasi pengungsian dan khususnya di tempat yang memang banyak anak tetapi belum tersebut,” tandas Sherly.
Dalam kegiatan di Masjid Al-Hikmah, tim trauma healing memberikan hiburan anak-anak dengan bercerita, bermain, bernyanyi, dan memberikan motivasi untuk tetap belajar sebab beberapa sekolah di daerah tersebut, belum bisa melakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka.
“Juga kita bagikan sekitar 50 bingkisan jajan untuk anak-anak disini, mudah-mudahan segera surut dan mereka tetap bisa ceria, sehat dan bersekolah kembali,” harapnya.
Sementara itu, Bunda PAUD sekaligus ketua PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya yang juga terjun langsung pada kegiatan tersebut mengaku terharu melihat keceriaan anak yang luar biasa meskipun mereka belum bisa pulang ke rumah masing-masing karena kondisi banjir masih mengenangi.
“Antusias anak-anak luar biasa, campur aduk saya melihat mereka masih bisa tertawa dan sehat, walaupun dibalik itu mereka tidak bisa bersekolah, aktivitasnya terhambat, rumahnya kebanjiran,” katanya.
Selain menghibur anak-anak, ia juga sempat berbincang dengan pengungsi lain, dalam kesempatan ini, Inggit terus memberikan motivasi untuk selalu bersyukur dengan kondisi apapun.
“Mudah-mudahan dengan adanya trauma healing tidak hanya anak-anak, orang dewasa disini bisa terhibur merasakan ada yang memperhatikan, menghibur, tidak sendirian dan mudah-mudahan banjir lekas surut,” pungkas Inggit.(mal)