RADARPEKALONGAN.ID – Sekarang ini lagi trend mainan lato-lato. Menariknya tidak hanya anak-anak, permainan ini juga dimainkan oleh kalangan dewasa. Namun sudah kamu mengetahui manfaat dan sejarah sejarah lato-lato.Permainan lato-lato maerupakan sebuah permainan yang mengikat dua buah bola keras dengan dua tali yang kemudian disatukan. Cara mainnya hanya cukup menggoyankan tangan agar kedua bola saling terbentur.Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari permainan lato-lato. Namun, tidak bisa juga dianggap remeh karena nyatanya cara main lato-lato tidaklah mudah.Keseimbangan, fokus, dan konsisten pada gerakan sangat diperlukan dalam permainan lato-lato. Kepala dapat menjadi sasaran empuk dari dua buah bola lato-lato jika terpeleset sedikit.Bahkan sampai saat ini banyak video tutorial cara bermain lato-lato bermunculan di internet. Hingga muncul istilah ‘Master Lato-lato’ bagi seseorang yang pandai dalam permainan tersebut. Sebagian orang menganggap permainan lato-lato mengganggu karena bunyi yang ditimbulkan dari benturan dua bola. Namun, ternyata permainan lato-lato tetap memiliki manfaat dan dampak positif. Berikut manfaat permainan lato-lato, demkian dikutip di laman Akurat.co
- Melatih kemampuan dasar motorik
- Mengurangi kecanduan gadget
- Melatih konsentrasi
- Melatih kesabaran dan emosi
- Walau ramai di Indonesia, ternyata menurut sejarah lato-lato merupakan permainan yang berasal dari negara Paman Sam atau Amerika Sertikat. Di sana lato-lato memiliki sebutan clakers balls atau klackers balls.Sebutan tersebut merujuk kepada dua bola yang dihubungkan dengan seutas tali. Dengan cara permainan yang persis sama dengan di Indonesia, sehingga ketika dimainkan akan menimbulkan bunyi khas ‘clack-clack’. Bunyi tersebutlah yang menjadi sebutan permainan itu di Amerika Serikat.Permainan clackers ini ramai dimainkan pada akhir tahun 1960-an. Saat itu, clakers terbuat dari aklirik sehingga mudah pecah bahkan menimbulkan korban jiwa. Hingga pada tahun 1966, FDA (Food and Drug Administrasion) Amerika Serikat resmi melarang permainan clackers di masyarakat. Bukan semata-mata karena terbuat dari aklirik, hasil uji laboratorium permainan clackers dianggap mengandung bahan kimia maupun radio aktif serta mudah terbakar.Pada awal 1970-an, menurut sejarawan FDA, John P Swann, permainan clackers masih begitu populer bahkan sampai ke penduduk provinsi kecil di Italia bernama Calcinatello yang mengadakan kompetisi tahunan untuk penggemar clackers.Sejarah lato-lato di Indonesia sendiri sudah masuk sejak tahun 1990-an dan populer hampir di seluruh daerah dengan nama yang berbeda-beda. Clackers di berbagai daerah di Indonesia dikenal dengan nama etek-etek (Jawa Tengah), nok-nok (Jawa Barat), dan katto-katto (Makassar). Seiring perkembangan zaman, clackers atau lato-lato dibuat dengan bahan plastik polimer sehingga diklaim tidak berbahaya dan aman untuk dimainkan.Itulah sejarah dan manfaat dari permainan lato-lato yang sedang viral di Indonesia. Apa sudah tertarik untuk mencoba. (*)