Hal yang Bisa Menjadi Pemicu Pura-pura Bahagia
1. Momen yang Menjadi Titik Balik Hidup
Kehilangan seseorang yang penting dalam hidup, gagal meniti karir, mengalami kesulitan dalam kehidupan sosial dan romansa, kegagalan berbisnis, dan masalah kesehatan bisa jadi penyebab datangnya depresi yang diikuti dengan smiling depression.
Walau tidak semua depresi atau gangguan mental lainnya menampilkan similing depression, tapi orang bisa saja mengalami masa denial atau tidak mau mnerima kenyataan dan timbullah kepura-puraan.
2. Perang Batin
Orang dengan gangguan depresi biasanya lebih banyak menutup perasaan dan pikiran mereka rapat-rapat. Mereka tidak mengumbar karena takut akan diadili. Stigma pada masyarakat yang menyebutkan bahwa memiliki gangguan mental berarti lemah, jauh dari Tuhan, gila, dan berbahaya masuk dalam pikiran mereka dan membuat mereka takut untuk terbuka.
Baca Juga:7 Tanda Self Centered, Keegoisan yang Merusak RelasiLimitasi Diri: Mindset yang Buat Kamu “Gitu-Gitu Aja”
Jadi, dari pada batin mereka semakin terguncang oleh stigma-stigma itu, mereka lebih memilih menggunakan topeng dan tampil dengan alter ego yang berbeda.
3. Media Sosial
Di dunia maya, tidak banyak yang benar-benar tahu dengan kehidupan alsi seorang individu. Seorang dengan gangguan depresi bisa saja menampilkan kehidupan dia yang selalu tersenyum dan bahagia, tapi di sisi lain, dia menyimpan segala tekanan yang ia derita untuk dirinya sendiri.
Hal ini bisa menjadi pupuk untuk siling deression dan pura-pura bahagia menjadi semakin subur dan semakin merusak kondisi mereka.
Gejala Pura-pura Bahagia
Walau nampak baik-baik saja dari luar, penderita depresi dengan smiling depression masih akan memiliki gejala yang sama dengan depresi itu sendiri. Berikut gejala smiling depression atau pura-pura bahagia:
- Suasana hati yang tidak menentu
- Cenderung merasa cemas
- Mudah kelelahan dan tidak berenergi
- Merasa tidak berdaya
- Menyalahkan diri sendiri
- Merasa rendah diri bahkan rendah harga diri
- Perubahan pola makan
- Kehilangan kenikmatan dari hal-hal yang disukai
- Cenderung tidak suka bersosialisasi
- Sulit fokus dan konsentrasi
- Gangguan tidur
- Timbul pikiran untuk mengakhiri hidup.
Pada tiap orang, gejala yang timbul akan berdeba-beda. Dan gejala di atas juga tidak bisa dijadikan patokan sebagai ciri orang megalami gangguan depersi dengan smiling depression. Butuh diagnosis resmi dari ahli kesehatan mental untuk memastikan apakah seorang individu mengalami gangguan kesehatan mental atau tidak.