Meski begitu, jika dirasa kamu mengalami gejala diatas dan sudha diluar kontrol, kamu bisa mengatur pertemuan dengan psikeater.
Penutup
Pura-pura bahagia sudah menjadi mekanisme seseorang untuk menutupi perasaan sedih yang ada. Penelitian dari jurnal Emotion menyebutkan bahwa kebahagiaan yang dipura-pura justru membuat penderitanya cenderung terobsesi dengan perasaan sedih dan negatif yang berujung pada kesedihan berkepanjangan. Hal ini justru membuat enderita lebih tertekan dan merasa depresi.
Jadi belum tentu jika kamu pura-pura bahagia kamu akan benar-benar bahagia. Kondisi ini justru berbahaya bagi kesehatan mental serta hidup kamu, jika sudah ditaraf ingin mengakhiri hidup.
**DYA
Referensi: