5 Praktik Mindfulness Sederhana untuk Keseharianmu
Praktik sederhana ini akan membantumu menciptakan ruang yang lebih tenang untuk menjalani keseharian bahkan di saat banyak tekanan yang berburu untuk mengimpitmu.
1. Mindful Wakeup: Mulailah dengan Tujuan
Tetapkan tujuan. (Sumber: freepik.com)
Tujuan mengacu pada motivasi yang mendasari segala sesuatu yang kita pikirkan, katakan, atau lakukan. Otak bekerja dengan menghasilkan tindakan di luar kesadaran yang cenderung impulsif dan emosional serta tindakan di bawah kesadaran yang lebih lambat dan bijaksana.
Mengingat bahwa keputusan terbaik hadir dari otak bawah sadar, praktik penetapan tujuan akan membantumu menyelaraskan pemikiran sadar dan emosional. Tujuan yang telah ditanamkan akan meminimalisir tindakan impulsif yang bisa jadi keluar dari koridor tujuan tersebut.
Baca Juga:Ternyata Berbeda! Berikut Jenis Insecurity yang Kerapkali Kita RasakanKamu Insecure? Ketahui 3 Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Menetapkan tujuan membantumu menciptakan hari yang lebih tenang dan penuh perhatian.
2. Mindful Eating: Makan dengan Penuh Perhatian
Nikmati makananmu. (Sumber: freepik.com)
Makan merupakan salah satu pengalaman yang menyenangkan bagi manusia. Melakukannya dengan penuh perhatian dapat mengubah makan menjadi aktivitas yang jauh lebih kaya, memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi dan kebutuhan pikiran akan ketenangan.
Kamu bisa mencoba untuk mengambil napas sebelum makan untuk membuat tubuhmu lebih relaks. Kamu juga perlu “mendengarkan” tubuhmu. Kenali seberapa lapar dirimu dan berhenti memikirkan kapan terakhir kali kamu makan. Makanlah sesuai tingkat laparmu dengan mempertimbangkan apa yang akan kamu makan dan seberapa banyak, serta kapan kamu akan memakannya.
Nikmati pula makananmu dengan damai dan jangan paksakan untuk memakan sesuatu yang tidak kamu sukai.
Langkah ini akan membuatmu memiliki kondisi tubuh yang relaks dan pikiran yang segar.
3. Mindful Pause: Atur Ulang Otakmu
Berikan jeda pada otakmu. (Sumber: freepik.com)
Sekitar 95% perilaku manusia berjalan secara autopilot atau sesuai dengan apa yang disebut “otak cepat”. Sebab, saraf yang mendasari semua kebiasaan manusia. Alaminya, otak memberikan sinyal yang cepat dan mulus yang menyebabkan manusia sering kali kembali ke perilaku lama sebelum mengingat apa yang seharusnya dilakukan.