Mabrur menyampaikan, jauh sebelumnya, BPBD Provinsi Jawa Tengah telah mengadakan Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana dengan mengundang bupati dan wali kota, serta kepala pelaksana BPBD seluruh Jawa Tengah dan dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Rapat Koordinasi tersebut menghasilkan tujuh poin kesimpulan.
Yakni, menetapkan surat edaran tentang larangan sementara melaut, melakukan patroli tanggul secara berkala, memastikan ketersediaan logistik, peralatan, dan relawan. Kemudian memangkas pohon yang terlalu rindang dan lapuk, memperbaiki jalan-jalan dan memonitor jalur transportasi, mensosialisasikan kontak person ketika terjadi keadaam darurat. Terakhir, memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.
Saat ini, BPBD Kota Tegal memastikan logistik aman, mengingat terdapat bantuan dari Badan Naisonal Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun BPBD Provinsi Jawa Tengah, berupa beras, minyak goreng, teh celup, kecap manis, dan mie instan. ”Logistik aman. Namun, yang namanya kejadian, yang paling dibutuhkan adalah makanan siap saji,” ujar Mabrur.
Baca Juga:Cerita Warga Mengantisipasi Luapan Sungai Kemiri Kota Tegal, Bunyikan Tiang Listrik Hingga Ketuk Pintu Tiap RumahWarga Grebek Toko Penjual Obat Terlarang
Dijelaskan Mabrur, kebutuhan mendesak yang dibutuhkan saat kejadian bencana adalah makanan siap saji, selimut dan matras, obat-obatan, perlengkapan balita, dan alat kebersihan. BPBD Kota Tegal sendiri telah mengadakan Rapat Koordinasi dengan mengundang OPD terkait, termasuk Perumda Air Minum Tirta Bahari Kota Tegal, Balai PSDA Pemali Comal, BMKG, dan PLN yang dihadiri Pj Sekda serta Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat. Rapat Koordinasi tersebut menghasilkan kesimpulan pembagian tugas.
Menanggapi laporan BPBD Kota Tegal, Wakil Ketua Komisi I Moh Muslim meminta BPBD Kota Tegal bekerja sama dengan menangani bencana di Kota Tegal. Logistik harus disiapkan. ”Bencana banjir misalnya, terjadi setiap tahun. Jadi masyarakat antara kaget dan tidak kaget. Permasalahan bantuan logistik harus stand by,” ungkap Muslim.
Anggota Komisi I Amiruddin menambahkan, selain berkoordinasi dengan semua unsur termasuk masyarakat, BPBD Kota Tegal harus cepat tanggap dalam menangani bencana, terutama dalam evakuasi warga. ”Beri edukasi kepada warga, langkah antisipasi apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana,” pesan Amiruddin. (nam/fat)