Bahaya Self Diagnosis
Kesalahan Diagnosis
Diagnosis suatu masalah kesehatan bukan lah hal yang mudah, termasuk pada kesehatan mental. Dokter dan tenaga profesional harus melakukan analisis terhadap gejala, riwayat kesehatan, faktor lingkungan pasies, faktor biologis, serta faktor-faktor lainnya. Self diagnosis jelas berbahaya.
Misalnya saja, gejalanya sering sakit kepala, ada banyak penyakit yang menyertakan sakit kepala sebagai gejalanya, seperti tumor otak dan dehidrasi. Misal gejalanya perubahan kepribadian yang drastis, gejala ini bisa saja disebabkan oleh tumor otak atau gangguan depresi berat.
Kesalahan Penanganan
Dari diganosis yang salah, maka penanganan jelas akan salah. Self diagnosis yang dilakukan jelas membuat dokter memberi obat atau terpai yang mungkin tidak dibutuhkan. Alih-alih sembuh, kondisi kesehatan tubuh justru akan semakin memburuk.
Baca Juga:Waspada! Empty Love Awali Kehancuran HubunganMindfulness: Trik Rawat Stres untuk Pikiran yang Lebih Fresh
Labeling Terhadap Diri Sendiri
Hanya dari kondisi perasaan mereka saat itu serta gejala-gejala yang tertera bebas pada artikel serta video yang tersebar di internet cukup untuk menjadi bahan seseorang melabeli diri. Misal mood yang naik turun disamakan dengan bipolar, kesedihan disamakan dengan depresi, overthinking disamakan dengan anxiety attack.
Hal ini bisa berbahaya karena bisa saja label yang diberikan justru akan memperburuk kesehatan fisik dan mental.
Under Diagnosis dan Over Diagnosis
Under diagnosis terjadi saat diagnosis yang salah dapat berakibat fatal karena penyakit berat yang sebenarnya berbahaya tidak terdeteksi diagnosis resmi. Over diagnosis terjadi saat diagnosis membuat seseorang takut karena telah terkena penyakit berat, padahal bisa saja gejala yang dirasakan hanya dari penyakit ringan.
Ignorant atau Tidak Mau Tahu
Saat under diagnosis terjadi, akibatnya bisa berujung pada ketidakpedulian karena mengira penyakit yang diderita hanya penyakit ringan. Ketidakmauan atau ketidakpedulian untuk mendapat diagnosis resmi dari dokter atau sekedar konsultasi menyebabkan kondisi seseorang semakin memburuk.
Berisiko Menimbulkan Gangguan Kesehatan yang Lebih Parah
Ini merupakan dampak lanjutan dari dampak-dampak sebelumnya. Perlu diketahui bahwa gejala dari penyakit fisik dan penyakit psikis memimiliki beberapa kesamaan. Jangan sampai yang kamu kira penyakit psikis justru malah penyakit fisik, dan sebaliknya.