Mereka cenderung membangun hubungan secara timbal balik, mencintai dan dicintai, membutuhkan dan dibutuhkan, serta relatif mudah untuk dekat dengan orang lain.
Orang dengan secure attachment memandang diri mereka secara positif, artinya mereka tidak bergantung pada validasi orang lain untuk merasa berharga dan layak dicintai. Mereka cenderung mempercayai pasangan tanpa merasa cemburu dengan alasan yang tidak jelas. Masa lalu yang tidak menyenangkan juga diterima dan dijadikan ladang refleksi.
Secure attachment ini dianggap sebagai gaya keterikatan paling ideal dan sehat untuk suatu hubungan.
Anxious Attachment (Keterikatan Cemas)
Baca Juga:Defusion Technique: 4 Cara Menguraikan Pikiran dan PerasaanPercakapan Berat: Bagaimana Cara Menghadapi Kecanggungan dan Mengapa Kita Menghindarinya?
Orang dengan gaya keterikatan cemas sering kali khawatir akan ditinggalkan pasangannya sehingga mereka cenderung haus akan validasi.
Keterikatan cemas dikaitkan dengan “kebutuhan” atau perilaku melekat dalam hubungan, seperti menjadi sangat cemas ketika pasangan tidak membalas pesan dengan cepat dan terus-menerus merasa bahwa pasangan tidak cukup peduli dengannya.
Gaya keterikatan ini ditandai dengan harga diri yang rendah, ketakutan yang kuat akan penolakan atau pengabaian, dan kemelekatan (clinginess) dalam hubungan.
Anxious attachment dapat terbentuk salah satunya ketika seseorang berpisah dengan caregiver saat masih bayi. Sehingga, ketika dewasa mereka cenderung mencari keintiman dan kedekatan serta sangat emosional dan bergantung pada orang lain.
Avoidant Attachment (Keterikatan Menghindar)
Jika anxious attachment takut ditinggalkan, keterikatan penghindaran justru ditandai dengan adanya ketakutan untuk menjalin keintiman.
Orang dengan gaya keterikatan menghindar cenderung mengalami kesulitan untuk dekat dengan orang lain atau mempercayai orang lain dalam suatu hubungan. Mereka tidak percaya bahwa kebutuhannya dapat terpenuhi dalam suatu hubungan.
Dalam hubungan, orang dengan gaya keterikatan ini biasanya menjaga jarak dari pasangannya. Bahkan, mereka mungkin memilih untuk menyendiri dan mengandalkan diri sendiri tanpa menghiraukan pasangannya.
Baca Juga:Gawat! Risiko Kematian Akibat Kesepian Setara dengan Merokok 15 Batang Per HariSelf Diagnosis: Gangguan Mental Palsu untuk Mencari Perhatian
Orang dewasa dengan gaya keterikatan ini akan tampak percaya diri, supel, dan ramah. Namun mereka sebisa mungkin mempertahankan diri dalam jarak aman dan tidak membiarkan orang lain mendekatinya lebih dalam.
Mereka percaya bahwa keintiman tidak dibutuhkan dalam hidup. Dalam sebuah hubungan, sikap seperti ini tidak jarang akan membuat pasangan bingung dan merasa tidak dicintai.