RADARPEKALONGAN.ID – Di tengah proses hukum yang tengah dilakukan Kepolisian Resor (Polres) Batang terhadap Achmad Muslich Hudin (28), tersangka pencabulan puluhan anak di Kecamatan Batang, semua pihak juga perlu memberikan perhatian lebih kepada nasib para korbannya yang masih belia. Karena itu, Polres bersama Pemkab Batang juga akan memastikan para korban pencabulan ini mendapatkan pendampingan psikologis untuk memulihkan mentalnya.
Kepala Polres Batang, AKBP Mohammad Irwan Susanto mengatakan, bahwa pihaknya menyiapkan pendampingan “trauma healing” guna memberikan kepercayaan diri pada anak yang menjadi korban pencabulan.
“Ya, 21 korban mendapatkan pendampingan dari LSM peduli anak, serta DP3AP2KB Kabupaten Batang. Selain itu, kami juga datangkan tim psikologi dari Polda Jateng, sehingga benar benar korban ini dapat merasa tenang dan lupa dengan kejadiannya. Tentu harapannya ke depan tidak terjadi hal hal yang tidak kita inginkan,” ungkap Kapolres, kemarin
Baca Juga:Belum Tahu Detailnya, Biaya Haji 2023 Dipastikan NaikWuih, Tumpukan Material Mirip Pulau Baru Muncul Usai Gempa Tanimbar M7.5
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa perbuatan cabul yang dilakukan oleh tersangka diketahui terkait dengan riwayat pelaku sendiri yang mengaku pernah menjadi korban perbuatan cabul yang dilakukan oleh orang terdekatnya pada masa kecil.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, dia mengungkapkan bahwa dulu pernah menjadi korban cabul. Pada saat itu, usia tersangka juga masih anak-anak,” ungkap Kapolres.
UPAYA MITIGASISelain melakukan pendampingan, kata Kapolres, pihaknya bersama Forkopimda akan melakukan kerjasama dalam rangka mitigasi agar dapat mencegah terjadinya kembali pelecehan seksual di Kabupaten Batang.
“Kami akan terus melakukan pengawasan dan mengevaluasinya, bersama stakeholder terkait, Kodim dan unsur intern Polres Batang hingga tingkat desa,” ungkapnya.
Seluruh elemen, kata dia, akan terjun ke lapangan, untuk menyelesaikan masalah ini. “Mitigasi adalah langkah yang tepat, supaya tindakan serupa tidak terulang kembali,” tegasnya.
Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki mengatakan, upaya mitigasi akan didukung penuh oleh Pemda. “Dinas terkait seperti Disdikbud, DP3AP2KB, Dinas Sosial, bersama Forkopimda akan mengintensifkan mitigasi, terutama mengembalikan mental anak, sehingga tidak trauma terhadap peristiwa yang menimpanya,” ungkapnya.
Ia menegaskan, mitigasi dilakukan agar kasus serupa tidak terjadi pada anak-anak lain. “Tujuannya agar tidak ada trauma yang berkepanjangan, mengingat ini korbannya anak-anak. Jadi mudah mudahan mereka bisa melupakan kejadian itu, dan tidak ada potensi untuk meniru. Hal ini yang akan kita laksanakan bersama sama dengan jajaran Forkopimda dan OPD terkait dan juga masyarakat tentunya,” terangnya.