PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Ribuan warga antusias mengikuti dan menyaksikan parade gunungan terbesar, karnaval becak hias, dan gerak jalan Kerukunan Umat Beragama di Kota Pekalongan, Sabtu (14/1/2023).
Acara ini digelar dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) ke-77 Tahun 2023. Kegiatan ini mengambil titik start dan finish di Lapangan Mataram.
Dikatakan gunungan terbesar, lantaran gunungan yang dikirab sangat banyak. Pantauan di lokasi, ada sekitar 70 gunungan yang dikirab melewati rute Lapangan Mataram, Jalan Wilis, Jalan Sriwijaya, Jalan Slamet, dan kembali lagi ke Lapangan Mataram.
Baca Juga:13 Januari 1610 Galileo Galilei Menemukan Callisto, Bulan Terbesar Ketiga di Tata SuryaKonfercab XVIII PCNU Kota Pekalongan Akan Digelar pada 15 Januari 2023, Ini Agendanya
Parade gunungan Kota Pekalongan ini juga melambangkan kreativitas warga. Gunungan diisi dengan berbagai macam jenis makanan. Ada yang berisi beragam snack, ada pula sayur mayur. Gunungan tersebut dibawa oleh para pelajar RA, MI, MTs, MA, guru, serta pegawai di bawah naungan Kemenag. Disusul kemudian gerak jalan yang diikuti beragam umat beragama, karnaval oleh puluhan becak hias, dan dimeriahkan pula kesenian barongsai.
Kemenag Kota Pekalongan selaku penyelenggara kegiatan ini menyediakan hadiah utama berupa satu tiket umrah full gratis bagi peserta yang beruntung.
Selain itu ada hadiah berupa voucher tanah kapling untuk lima orang masing-masing senilai Rp25 juta, serta voucher umrah untuk 100 orang, masing-masing Rp3 juta.
Iring-iringan peserta kirab dilepas oleh Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, didampingi Kepala Kantor Kemenag Kota Pekalongan H Kasiman Mahmud Desky, M.Ag. dan perwakilan forkopimda setempat.
Kepala Kantor Kemenag Kota Pekalongan Kasiman Mahmud Desky mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian untuk memeriahkan Peringatan HAB ke-77 Tahun 2023 Kemenag di Kota Pekalongan.
Kasiman mengungkapkan, melalui kegiatan ini Kemenag berbagi keceriaan dengan seluruh masyarakat. Sekaligus menunjukkan bahwa kerukunan antarumat beragama di Kota Pekalongan begitu erat terjalin.
Melalui kegiatan seperti ini, imbuh Kasiman, diharapkan semakin menguatkan identitas Kota Pekalongan sebagai barometer kerukunan umat beragama di Indonesia.
Baca Juga:LGBT Menurut Al-Qur’an dan Kisah Umat Nabi LuthIstri Babinsa Ajari Ibu-Ibu PKK dan Mahasiswa KKN di Sokoduwet Bikin Steak dan Bolu dari Tahu
“Harapannya, kegiatan seperti ini bisa digelar rutin setahun sekali setiap bulan Januari, sehingga bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Pekalongan,” katanya.