Sementara itu, kakak kandung Fitri, Hartatik menyatakan, bahwa kelurga hanya menerima kabar lewat Kades dan group FB, kalau adiknya meninggal pada tanggal 4 Januari 2023. Mulanya dirinya tidak percaya dengan kabar di FB tersebut. Ia mulai percaya, ketika diberitahu oleh Kepala Desa Medono. Pihak desa meminta kelurga mengirimkan kartu keluarga ke KBRI di Malaysia.
“Tak hanya KK, saya juga sertakan surat keterangan tak mampu ke KBRI. Sebab untuk memulangkan jenazah adik butuh biaya banyak,” terangnya.
Menurut Hartatik, terakhir bertegur sapa dengan adiknya di tanggal 18 Desember 2022. Selama ini, menurutnya hubungan adiknya tersebut dan keluarganya berjalan lancar. Mereka saling video call antara Boja dan Selangor. “Terakhir kami video call, dia sedang masak,“ timpalnya.
Baca Juga:Dua Contoh Kasus Ini Menjelaskan Kenapa Hoaks Mudah Menyebar14 Januari 1946, Gerilya TKR dan Pasukan Jenggot Sukses Gagalkan Agresi Belanda
Di Malaysia sendiri Fitri bekerja sebagai babysitter atau penjaga anak, tetapi kadang juga memasak. Tugasnya bergantian dengan pembantu lain. “Saya meminta kepada pemerintah, untuk segera bisa memulangkan jenazah adik dengan dibantu dari pemerintah,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Kendal, Cicik Sulastri, mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), kecamatan, dan desa setempat, untuk pemulangan jenazah Fitri Yunani.
“Dinas sudah melayangkan surat permohonan dan surat keterangan tidak mampu dari keluarga ke Konsulat Jendral Republik Indonesia, tanggal 6 Januari 2023 kemarin. Semoga jenazah Fitri Yunani segera dikirim ke Indonesia. Sesampainya di bandara, BP2MI yang memfasilitasi,” katanya. (lid/sef)