PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Pengurus Besar Nahdhlatul Ulama (PBNU) akan menyiapkan strategi yang konkret dan efektif untuk menghadapi adanya isu atau ancaman resesi ekonomi global di tahun 2022.
Hal ini disampaikan Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, usai membuka acara Konfercab XVIII PCNU Kota Pekalongan Tahun 2023 di Gedung Aswaja, Kota Pekalongan, Minggu (15/1/2023).
“Langkah PBNU, nanti kita akan kembangkan konsolidasi masyarakat sampai ke tingkat basis supaya ada kebersamaan di dalam menghadapi tantangan itu, dan ada strategi, strategi yang jelas, yang konkret, yang efektif untuk meringankan beban masyarakat,” katanya.
Baca Juga:Buka Konfercab XVIII PCNU Kota Pekalongan, Ketum PBNU Gus Yahya Berharap Pengurus yang Baru Punya Vitalitas yang Lebih untuk NUProtokol Makan untuk Bayi agar Tidak Timbul Anoreksia Infantil alias GTM
Gus Yahya menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama dituntut bisa mengembangkan kinerja untuk bisa secara signifikan membantu masyarakat melewati cobaan-cobaan atau tantangan-tantangan berat yang akan dihadapi ke depan. Termasuk kaitannya dengan resesi.
“Karena (resesi) ini sebetulnya bukan masalah yang timbul dari dalam negeri, tetapi masalah yang memang bawaan dari dinamika global yang memang sedang kurang kondusif,” ungkapnya.
Gus Yahya mengakui, berbagai pihak memang memperkirakan bahwa ke depan ada keadaan yang tidak mudah bagi seluruh masyarakat secara internasional. Sangat mungkin Indonesia juga akan dan harus menghadapi tantangan-tantangan itu juga.
“Nadhlatul Ulama harus mampu memainkan peran yang benar-benar konkret dan bermakna untuk membantu memperkuat ketahanan masyarakat di dalam menghadapi tantangan-tantangan itu,” imbuh Gus Yahya. (way)