RADARPEKALONGAN.ID – Curug Bendo merupakan salah satu panorama alam pegunungan di Kabupaten Pekalongan yang menawan. Curug ini merupakan air terjun alami di tengah hutan Pakuluran di Desa Sidoharjo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan.
Hampir di tiap wilayah pegunungan di Kabupaten Pekalongan menyimpan potensi curug yang indah. Sebut saja ada Curug Muncar, Curug Bajing, dan Curug Lawe di Kecamatan Petungkriyono. Curug Bidadari di Kecamatan Talun, Curug Madu dan Curug Bendo di Kecamatan Doro.
Panorama Curug Bendo di pedalaman hutan Pekalongan (Hadi Waluyo)
Curug Jlarang, Curug Cinde, dan Curug Munggal di Kecamatan Lebakbarang. Selain itu masih banyak curug alami lainnya yang belum dieksplore untuk tempat tujuan wisata.
Baca Juga:7 Mahasiswa KKN UIN Gus Dur Tersesat di Hutan Pakuluran Doro, Ini Kisah Pencariannya Yang MenggemparkanTanaman Aglonema Kesayangan Layu, Coba 8 Langkah Ini Agar Sehat Kembali
Curug Bendo Perpaduan Water Fall dengan River
Di tengah pandemi Covid-19 lalu, masyarakat Dukuh Pakuluran, Desa Sidoharjo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan bersama LMDH dan Pokdarwis mencoba mengangkat potensi air terjun Bendo di desa itu sebagai lokasi destinasi wisata baru di Kabupaten Pekalongan. Namun karena medannya yang cukup sulit, destinasi wisata baru ini tak seramai wisata yang aksesnya lebih mudah.
Curug Bendo perpaduan air terjun dengan sungai di pedalaman hutan Pekuluran (Hadi Waluyo)
“Banyak curug di hutan Pakuluran ini. Ada curug Prabuto, Pelangi, Bendo, dan lainnya. Yang baru dibuka untuk tempat wisata baru Curug Bendo. Ini pun belum terlalu ramai, karena aksesnya sulit,” ungkap Kades Sidoharjo Kecamatan Doro Surono, Minggu (15/1/2023).
Air terjun Bendo merupakan perpaduan antara water fall (air terjun) dengan river (sungai). Airnya sangat bersih dan menyehatkan. Disamping untuk wisata umum, juga untuk wisata kesehatan. Udaranya sangat bersih. Airnya sangat jernih. Kuliner lokalnya juga banyak. Ada kopi khas Sidoharjo, gula semut, ada pula juruh (semacam legen).
Kades Sidoharjo Surono, menjelaskan, wisata air terjun Bendo ini pertama dirintis pada tahun 2017. Namun karena permasalahan modal dan akses jalan kurang mendukung, obyek wisata ini sempat vakum, bahkan mangkrak.
Pada tahun 2020, pembangunan jalan mulai masuk di Pakuluran. Akhirnya masyarakat yang tadinya patah semangat, motivasinya menggeliat lagi. Masyarakat, pemuda, karang taruna dan LMDH bekerjasama untuk menghidupkan lagi wisata tersebut. (had)