Terlepas dari absennya aplikasi media sosial di ponsel, kita maih bisa mengakses akun kita lewat laptop atau tablet saat jam istirahat.
Alihkan Rasa Bosan ke Aktivitas Lain
Langkah selanjutnya setelah kita menyederhanakan gadget dan terbiasa tanpa getar dan suara notifikasi, kita bisa fokus ke hal yang lain. jika rasa bosen menumpuk dan menekan kita unutk membuka ponsel, tahan godaan itu dan beralih ke aktivitas produktiv lainnya.
Kita bisa mencoba meningkatkan kualitas diri kita dengan menekuni hobi, membaca buku, menulis jurnal atau artikel, berolahraga, dan berkumpul dengan keluarga.
Baca Juga:5 Tipe Imposter Syndrome, Anggap Diri Sendiri Sebagai KegagalanStop Menolak, Kamu Berhak Menerima Pujian
Walau begitu, digital minimalism tidak membuat kita benar-benar jauh dari gadget dan internet. Kita tetap bisa menggunakan teknologi tersebut untuk membantu pekerjaan dan belajar. Tapi dengan kadar dan waktu yang wajar.
Buat Ruang “Bosan”
Ruang bosan dalam konteks ini maksudnya adalah biarkan diri kita merasa bosan untuk beberaa saat. Misalnya, saat menunggu mi instan matang kita hanya melamun dan pikiran kita akan melalang buana tak berarah. Dari sini, justru ide-ide kreatif yang tidak pernah kita prediksi bisa muncul.
Catat ide-ide random tersebut dalam memo, dan jadikan ide-ide itu menjadi sebuah tulisan atau kegiatan yang bermanfaat.
Itulah yang bisa penulis sampaikan mengenai digital minimalism. Cobalah untuk mempertahankan konsep gaya hidup sederhana ini selama 30 hari dan lihat efeknya. Menikmati pikiran yang jernih dan meningkatnya produktivitas adalah hal yang setidaknya harus kita rasakan diantara sela-sela hiruk pikik kehidupan digital yang tak pernah ada berhentinya.
**DYA
Referensi: