RADAR PEKALONGAN. ID – Sekarang ini, Pekalongan dan sekitarnya masih sering diguyur hujan, seperti hari ini. Tak heran karena masih bulan Januari, yang dikenal istilah hujan sehari-hari. Biasanya pun untuk persiapan untuk menu ngemil di kala hujan sudah disiapkan untuk dinikmati bersama keluarga saat air turun dari langit.
Umumnya masyarakat Pekalongan telah membeli ketela pohon dan ubi rambat untuk dijadikan bahan camilan. “Yang selalu ada itu ketela dan rambak (ubi rambat),” kata Umi Aina Anindya Maulida (39), warga Banyurip, Kecamatan Pekalongan Selatan.
Dari dua bahan baku itu, Umi Aina dan kebanyakan masyarakat Pekalongan akan mengolahnya menjadi camilan nikmat keluarga. Terlebih saat malas untuk ke luar rumah dan terkendala beraktivitas lantaran hujan yang turun.
Baca Juga:NU Mart Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Warga NUKurangi Pengangguran, Dinperinaker Kota Pekalongan Lakukan Perluasan Kesempatan Kerja
“Ubi rambat biasanya kita goreng tepung atau di tanak saja,” ujarnya.
Sementara untuk ketela pohon, Umi Aina selain biasa menggoreng atau merebus, juga sering menjadikannya sebagai makanan seperti ketiwul, bregedel, kripik singkong, gethuk dan aneka masakan yang diinginkan keluarganya.
“Dua bahan baku itu sangat banyak jika dituruti mau di masak apa, yang penting selalu tersedia di musim hujan begini,” ungkapnya.
Melansir dari berbagai sumber, perubahan cuaca ini membuat suhu tubuh ikut menurun menyesuaikan dengan suhu lingkungan. Sebagai kompensasi, tubuh akan mencari cara untuk menambah panas dan makan adalah salah satu caranya.
Kondisi ini dihubungkan juga dengan sedikitnya produksi hormon serotonin yang mengendalikan kebiasaan tidur, nafsu makan, hingga suasana hati yang ikut menurun jumlahnya.
Hal itu membuat tubuh mengeluarkan sinyal untuk menambah asupan karbohidrat yang bisa membantu meningkatkan hormon serotonin kembali, sehingga memicu tubuh merasakan rasa lapar.
Selain itu, pada saat musim hujan maka paparan sinar matahari pada tubuh manusia juga ikut berkurang atau sedikit. Itu juga memicu nafsu makan seseorang meningkat. Namun, untuk kebutuhan kalori tetap sama. (dur)